Find Us On Social Media :

Berawal dari Lukisan, Begini Kisah Asmara Bung Karno dan Kartini Manoppo Hingga Melahirkan di Jerman

By None, Kamis, 11 April 2019 | 18:13 WIB

Berawal dari Lukisan, Begini Kisah Asmara Bung Karno dan Kartini Manoppo Hingga Melahirkan di Jerman

Grid.ID- Suatau hari di tahun 1959, pelukis Basuki Abdullah mengadakan sebuah pameran lukisan.

Presiden pertama Indonesia yang dikenal juga memiliki darah seni yang tinggi tentunya tak ingin melewatkan pameran tersebut.

Tiba di depan salah satu lukisan yang dipamerkan, Soekarno terpana.

Dia terkagum-kagum atas kecantikan wanita yang ada di lukisan tersebut.

Soekarno mengaku langsung jatuh cinta.

Baca Juga : Jalani Operasi Hingga 31 Jam, Katie Jadi Orang Termuda yang Terima Transplantasi Wajah

Dia lalu bertanya kepada Basuki, siapakan sosok wanita di lukisan tersebut.

Basuki pun menjawab bahwa model yang dilukisnya adalah salah satu pramugari Garuda Indonesia.

Bung Karno lantas meminta nama dan alamatnya.

Wanita cantik tersebut bernama Kartini Manoppo, putri keluarga bangsawan di Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara.

Sebagai presiden, mudah saja bagi Soekarno untuk mengatur pertemuan dengan seorang pramugari.

Baca Juga : Siapapun yang Mendekat ke Pulau ini Akan Mati, Letaknya Berada di Ujung Paling Barat Indonesia

KAGET SAMPAI GEMETAR

Pada suatu hari, seperti termaktub dalam buku Bung Karno! Perginya Seorang Kekasih, Suamiku, & Kebanggaanku, Kartini diminta untuk ikut penerbangan ke Surabaya.

Beberapa jam sebelum take off, seorang pejabat tinggi bertanya, “Siapa yang bernama Kartini Manoppo?” Kemudian Kartini diajak menghadap Bung Karno.

Kartini gemetar dan gugup. Salah apa dirinya kok sampai harus dihadapkan ke presiden.

Kartini semakin terkejut ketika mendengar kalimat yang diucapkan Bung Karno saat berhadap-hadapan dengannya.

“Kamu Kartini Manoppo? Wah aslinya lebih cantik dari lukisannya.”

Sejak itu, setiap si Bung Karno melakukan kunjungan ke luar negeri, Kartini selalu diikutsertakan sebagai pramugari.

Baca Juga : Sumbang ASI Sebanyak 15 Lemari ES, Sosialita Asal Thailand ini Justru Dikritik Dokter

Pada 1959, Indonesia akan mengirim utusan ke Pasific Festival di San Francisco, AS. Soekarno meminta Sekneg mengirim Kartini sebagai wakil Indonesia.

Tentu saja pihak Sekretaris Negara (Sekneg) kelimpungan. Sebab saat itu Kartini sudah keluar dari Garuda.

“Apa tidak boleh diganti orang lain?” tanya Sekneg.

“Harus Kartini Manoppo yang berangkat,” tegas Sukarno.

Sebelum berangkat ke AS, Kartini diminta datang ke Istana. Di sana dia bertemu dengan Bung Karno yang habis mencukur rambut dan mengenakan piyama biru.

Bung Karno memberi petunjuk apa saja yang mesti dilakukannya selama mengikuti festival.

Pria karismatis ini juga berkata, “Di tangan kamu itu adalah Indonesia, kamu harus jadi wakil yang baik.”

Kartini pun mengangguk. Kemudian Bung Karno mengajaknya berbincang ke ruang tamu. Di ruangan tersebut tiba-tiba Bung Karno mengutarakan perasaan cintanya.

Baca Juga : Anak Pakai Identitas Orangtua, Ibu Asal Kediri ini Pusing Ditagih Rp 11 Juta Untuk Game Online!

Saking kagetnya, Kartini sampai gemetar. “Saya minta waktu, Pak,” jawab wanita kelahiran 1939 ini.

“Tidak,” kata si Bung Besar, “Sekarang juga saya minta kepastian darimu, ya atau tidak.”

Kartini bingung luar biasa. Ya atau tidak, ya atau tidak. Akhirnya Kartini menjawab, iya. Namun ia minta syarat, semua diperjelas menanti kepulangannya dari AS.

MELAHIRKAN DI JERMAN

Sepulang dari AS, Kartini akhirnya menikah dengan Bung Karno. Dalam hal ini keduanya tidak menikah secara resmi, hanya menikah siri.

Sebab keluarga Kartini yang sangat terpandang awalnya tidak menyetujui. Pantang bagi mereka putri kesayangannya menjadi istri kelima, meski pria tersebut seorang presiden.

Baca Juga : 18 Gigi Balita ini Terpaksa Dicabut Akibat Kebiasaan Tidur dengan Botol Susu di Mulutnya

“Itulah kenapa saya tidak menikah secara resmi dengan Bung Karno,” ujar Kartini seperti dikutip dari buku Bung Karno! Perginya Seorang Kekasih, Suamiku, & Kebanggaanku.

Dari Kartini, Bung Karno mendapat seorang putra yang dinamainya Totok Suryawan Sukarnoputra. Anak tersebut lahir pada 17 Agustus 1967 di Nurenberg, Jerman.

Saat Kartika hamil, Bung Karno memang menyuruh istrinya tersebut melahirkan di Jerman.

Sebab saat itu kondisi politik tidak kondusif, dan Bung Karno berada di akhir era kekuasaannya.

Sebenarnya Bung Karno melarang Kartini pulang ke Indonesia sampai dia memberikan lampu hijau.

Namun karena rindunya terhadap Indonesia dan Bung Karno tak tertahankan, setelah anaknya lahir, Kartika nekat pulang ke Indonesia. (*)

Artikel ini telah tayang di intisari online dengan judul, Saat Bung Karno Terpikat Pramugrari Cantik: 'Aslinya Lebih Cantik dari Lukisan!' “