Find Us On Social Media :

Tersengat Listrik 10 Ribu Volt, Bocah ini Selamat dari Maut

By Grid Reporter, Kamis, 11 April 2019 | 20:13 WIB

Tersengat Listrik 10 Ribu Volt, Bocah ini Selamat dari Maut

Laporan Wartawan Grid.ID, Nopsi Marga Handayani

Grid.ID - Seorang bocah laki-laki berusia 14 tahun asal Ukraina bernama Nikita mendapat julukan 'Anak paling beruntung bulan ini'.

Pasalnya, bocah ini bisa selamat setelah tersengat listrik sebesar 10 ribu volt.

Kejadian berawal ketika Nikita merasa penasaran dengan pusat fasilitas listrik di wilayahnya, Zaporizhzhya.

Nikita yang masuk tanpa izin petugas, segera dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga : Terjadi Lagi! Pria Thailand Tersengat Listrik Saat Gunakan Earphone Pada Ponsel yang Sedang Di-charge

Bocah 14 tahun ini menderita luka bakar di hampir seluruh tubuhnya, bahkan seluruh rambutnya gosong.

"Tangan, leher, kepala, dan paha kirinya terbakar," ungkap Igor Shostov petugas ambulans rumah sakit, seperti yang Grid.ID lansir dari laman Mirror.

Foto-foto yang diambil oleh petugas setelah kejadian menunjukkan Nikita mengalami luka bakar parah di wajah dan tangannya saat duduk di lokasi.

Baca Juga : Niatnya Singkirkan Sarangnya, Pria Ini Justru Kehilangan Nyawa Disengat Ratusan Lebah

Dari kejadian ini, seluruh listrik di daerah Zaporizhzhya padam dan mempengaruhi aktivitas masyarakat.

Perusahaan Zaporizhzhya Regional Energy (ZRE) mengatakan bahwa, sebelum peristiwa terjadi, bocah 14 tahun ini merusak gembok pagar untuk bisa masuk.

"Pagar ini telah dikunci dan terdapat tanda peringatan di sekitarnya," ungkap pihak ZRE.

Baca Juga : Kisah Haru Seorang Bocah Belajar Diterangi Lampu Trotoar Karena Sang Ibu Tak Mampu Bayar Listrik

Polisi Ukraina sedang menyelidiki kasus ini.

Jika pihak perusaan RZE terbukti lalai dalam menjaga keamanannya, maka petugas RZE yang bertanggung jawab dapat dijerat hukum.

Bahkan petugas yang terbukti lalai akan dipenjara selama 2 hingga 5 tahun.

Media Ukrania menjadikan peristiwa ini sebuah pelajaran untuk anak-anak yang lain, sehingga tidak akan ada korban lagi. (*)