Grid.ID - Di antara sekian banyak jenis fobia di luar sana, ternyata Philophobia atau fobia jatuh cinta masih dianggap paling aneh dan tabu.
Mengapa bisa dianggap aneh? Karena secara umum jenis fobia jatuh cinta atau Philophobia ini dinilai hampir tidak mungkin terjadi.
Bagaimana bisa seseorang hidup di dunia ini dengan mengalami fobia jatuh cinta atau Philophobia?
Baca Juga : Sering Diabaikan, 4 Hal Ini Menandakan Hubunganmu dengan Pasangan Tidaklah Sehat
Ya, dilansir Grid.ID dari laman Healthline, Philophobia adalah salah satu jenis fobia yang berurusan dengan emosi atau perasaan.
Dalam bahasa yang lebih mudah, Philophobia sering disebut sebagai fobia jatuh cinta.
Fobia jatuh cinta disini memiliki arti ketakutan seseorang dalam memiliki atau menjalin hubungan dengan orang lain secara emosional.
Baca Juga : Mitos Wajah Mirip Berarti Jodoh Akhirnya Terbukti Secara Ilmiah, Coba Cek Foto Pasangan Kamu!
Kerap kali fobia jatuh cinta disamakan dengan gestur membenci karena sikap dan tingkah penderita saat mengalami rasa takut.
Padahal perasaan cinta sendiri adalah salah satu emosi yang paling dibutuhkan oleh manusia.
Namun ternyata, tekanan batin berat hingga berubah sakit fisik yang dirasakan seseorang saat jatuh cinta bisa menjadi salah satu ciri-ciri orang yang mengidap fobia jatuh cinta atau Philophobia.
Baca Juga : FOTO UNIK: Kumpulan Foto yang Menunjukkan Pria Perhatian Pada Pasangannya
Penasaran seperti apa ciri-ciri orang yang memiliki fobia jatuh cinta atau philophobia?
Yuk simak penjelasannya yang telah berhasil dirangkum Grid.ID dari Healthline!
Ciri-ciri Pengidap Fobia Jatuh Cinta
Philophobia adalah jenis ketakutan yang luar biasa dan nyaris tak masuk akal untuk jatuh cinta.
Baca Juga : Jangan Lagi Tertipu, Nyatanya Orang yang Pernah Selingkuh Berpotensi Mengulangi Kesalahan yang Sama!
Ketakutan yang dirasakan pengidap fobia ini pun tidak hanya sekadar kekahwatiran biasa untuk menjalin komitmen, tetapi ketakutan yang bisa berubah jadi depresi bila tak ditangani lebih lanjut.
Ciri-ciri fobia jatuh cinta dapat berbeda-beda untuk setiap individu di dunia ini.
Namun terdapat 7 jenis ciri-ciri umum yang dialami para pengidap apabila mereka terlibat secara emosional dengan orang lain hingga menimbulkan perasaan suka.
Baca Juga : 6 Tipe Orang Ini Bisa Saja Dapat Kutukan Jomblo Seumur Hidup
Ciri-ciri tersebut yakni, perasaan panik yang berubah jadi ketakutan intens, penolakan keras yang berulang kali dilakukan, berkeringat, detak jatung cepat (takikardia), sulit bernapas, mual hingga muntah.
Meskipun gejalanya dapat berbeda-beda dari satu orang ke orang lainnya, akan tetapi ciri yang biasa muncul adalah rasa takut atau panik ketika sedang memikirkan tentang kemungkinan jatuh cinta.
Selain rasa takut dan panik, orang dengan philophobia juga biasanya lebih suka menghindari pikiran tersebut jauh-jauh.
Baca Juga : Wanita dengan 8 Ciri Berikut Ternyata Mudah Tergoda Untuk Selingkuh
Meskipun menyadari hal tersebut adalah ketakutan yang irasional, tapi kamu sulit untuk mengontrolnya
Biasanya orang-orang dengan fobia jatuh cinta ini kerap disamakan dengan orang-orang yang mengidap kecemasan sosial.
Meskipun dalam beberapa konteks memiliki persamaan, philophobia adalah jenis kecemasan yang terjadi hanya di saat-saat tertentu.
Baca Juga : Wajib Peka, Begini 7 Cara Mudah Mendeteksi Pasangan yang Selingkuh
Fobia jatuh cinta memiliki kesamaan dengan disinhibited social engagement disorder atau DSED.
DSED sendiri adalah jenis ketakutan atau gangguan yang dialami oleh remaja berusia di bawah 18 tahun untuk menjalin komitmen dengan seseorang.
Sama halnya dengan DSED, fobia jatuh cinta atau Philophobia biasanya dipicu oleh faktor trauma di masa lalu.
Baca Juga : Bukan Karena Tak Cinta, Ternyata Ini Alasan Seorang Istri Selingkuhi Pasangannya
Faktor Risiko Penderita Fobia Jatuh Cinta
Sama halnya seperti fobia lainnya, faktor risiko yang bakal dialami penderita Philophobia adalah ketidakmampuan untuk merasakan kasih sayang.
Menurut Scott Dehorty, Direktur Eksekutif Delphi Behavioral Health Group, fobia jatuh cinta biasanya dipicu oleh ingatan trauma di masa lalu.
Akibat trauma tersebut, penderita secara tidak sadar percaya bahwa perasaan cinta dapat menyakitinya secara emosi dan fisik.
Sehingga tanpa sadar penderita akan melakukan segala cara untuk menghindari emosi ini dengan orang lain.
"Ketakutannya adalah rasa sakit yang berulang dan risikonya tidak layak jika disandingkan dengan kesempatan (yang dimiliki).
Jika seseorang terluka parah atau ditinggalkan saat kecil, mereka mungkin enggan untuk menjadi dekat dengan seseorang yang mungkin akan melakukan hal yang sama.
Baca Juga : Anti Galau, Simak yuk 5 Cara Melupakan Seseorang yang Disukai!
Reaksi ketakutan itu ialah menghindari hubungan, dengan tujuan menghindari rasa sakit," ujar Scott Dehorty.
Saking kerasnya mereka berusaha, terkadang orang-orang mengira penderita philophobia menunjukkan gestur membenci.
Pengobatan untuk Penderita Fobia Jatuh Cinta
Tidak banyak yang bisa dilakukan untuk menyembuhkan fobia jatuh cinta.
Baca Juga : Ternyata Punya Status Jomblo Bisa Hidup Lebih Bahagia, Nggak Percaya?
Tetapi para pakar ahli kejiwaan kerap menyarapkan terapi perilaku kognitif dan perubahan gaya hidup untuk para penderita.
Memang penyembuhannya tidak sefektif dengan sakit fisik, tetapi terapi rutin dan perubahan gaya hidup dipercaya mampu mengurangi rasa panik penderita saat berkomunikasi sosial dengan orang lain. (*)