Kisah serupa juga dituturkan oleh beberapa etnis di Vietnam dan Laos yang menjelaskan hal itu sebagai akibat roh yang duduk di atas dada orang yang sedang tertidur.
Kisah mengenai makhluk yang menindih dada juga digunakan untuk orang Meksiko.
Makna istilah ketindihan dalam bahasa Meksiko sendiri adalah mayat merayap ke atas tubuhku.
Mantra dari dukun dan hantu yang menindih
Dalam budaya Inuit, ketindihan dipercaya terjadi akibat kiriman mantra.
Mantra dari dukun menyebabkan seseorang mengalami uqumangirnig atau dikunjungi oleh kehadiran yang tak berbentuk.
Bagi masyarakat Jepang, ketindihan dipercaya terjadi karena kanashibari atau seorang dukun memanggil roh untuk mencekik musuh yang menyebabkan ia terikat seolah dirantai.
Baca Juga : Sangat Berbahaya Bagi Ibu Hamil dan menyusui, Berikut Ikan yang Mengandung Merkuri Tinggi
Dalam sebuah studi pada pengungsi Kamboja pada tahun 1970, penelitian mengungkapkan adanya khmaoch sangkat atau hantu menindih orang yang sedang tidur.
Cerita serupa juga ada pada budaya tradisional China
Di Thailand, ketindihan dipercaya terjadi karena adanya hantu phi am yang mendatangi orang yang setengah tidur hingga tak bisa bergerak.
Meski kisah-kisah itu terdengar menyeramkan, ketindihan atau sleep paralysis sebenarnya dapat dijelaskan secara biologis.