Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Setelah seminggu lebih penemuan mayat dalam koper, misteri pembunuhan tersebut kini sudah terungkap.
Mayat yang diketahui bernama Budi Hartanto tersebut diketahui ditemukan tanpa kepala dalam sebuah koper.
Dikutip Grid.ID sebelumnya dari Tribunstyle, polisi telah berhasil menangkap dua pelaku di tempat yang berbeda.
Bahkan pihak kepolisian juga berhasil menemukan kepala korban di Sungai Kras, Dusiun Plosokerep, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri.
Pelaku yang berinisial AJ dan AP diketahui memutilasi kepala Budi Hartanto secara bergantian.
AJ mengakui dirinya yang pertama kali melakukan proses mutilasi.
Baca Juga : Disewa Secara Khusus, Warung Kopi jadi Saksi Bisu Pembunuhan Mayat Tanpa Kepala, Budi Hartanto
Setelah itu dilanjutkan AP karena di AJ tak sanggup memotong leher Budi Hartanto.
Sebelum tertangkap warga sekitar mengaku melihat gelagat aneh dari para pelaku.
Dikutip dari Surya Malang, AP diungkap warga sering menjerit pada tengah malam di warungnya.
AP merupakan pedagang nasi goreng di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Salah satu tetangganya, Sujilah (65) mengaku sempat melihat Aris menjerit histeris pada malah hari.
Warga sempat curiga saat mendengar Aris Sugianto sering menjerit pada tengah malam di warungnya di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Aris adalah tersangka pembunuhan dan mutilasi guru honorer Budi Hartanto (28).
Tetangga Aris, Sujilah (65) mengaku tahu Aris sempat menjerit seperti orang ketakutan pada malam hari.
“Padahal saat itu ada temannya di warung. Dia bilang ‘wedi aku, wedi aku (aku takut- aku takut),” ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku, Sabtu (13/4/2019).
Pelaku juga disebut sempat berlari dari warungnya ke jalan dengan ekspresi ketakutan.
Sulijah beserta beberapa warga lainnya mengaku mengintip kejadian tersebut dari rumah.
Namun saat ditanya warga, AP mengaku pundaknya seperti kejatuhan kayu.
Baca Juga : Paranormal Terawang Potongan Kepala Budi Hartanto yang Hilang, Keluarga Dapat Petunjuk Tak Biasa
Berdasarkan keterangan warga, kejadian AP yang menjerit histeris tengah malam tersebut terjadi sekitar tiga hari setelah penemuan mayat Budi Hartanto di bawah Jembatan Karanggondang, Kabupaten Blitar.
Usaha warung yang katanya baru buka sekitar 10 hari tersebut kemudian tutup.
Ternyata belum banyak warga mengetahui pengelola warung nasi goreng AP tersebut.
Baca Juga : Update Kasus Mutilasi Mayat Tanpa Kepala: Dugaan Asmara Sesama Jenis Jadi Motif Pembunuhan Budi Hartanto
Sujilah bahkan mengaku dirinya hanya pernah bertemu sapa tapi belum pernah tahu siapa namanya.
“Kami memang sempat bertegur sapa. Tapi saya tidak tanya namanya,” ujarnya.
Kini pihak kepolisian masih terus menginterogasi kedua pelaku guna mengumpulkan laporan dan mengetahui motif pembunuhan tersebut.
(*)