Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Ratusan penduduk Palestina turun ke jalan di Jalur Gaza mengutuk keputusan Presiden Amerika Serikat (AS) dalam mengakui Yerusalem (al-Quds) jadi ibukota Israel.
Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) membatalkan perayaan ulang tahunnya yang ke-50 dan memilih memprotes langkah brutal Donald Trump.
Tidak hanya menghujat Presiden ke-45 AS, PFLP juga membawa plakat yang mencaci Trump, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz, serta Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Sebelumnya, di hari rabu (6/12/2017) Trump secara resmi mengumumkan status kota Yerusalem sebagai ibukota Israel.
(Baca juga: Tingkah Arab Saudi Buat Penduduk Palestina Menangis, Pilih Berkawan dengan Israel Hanya Demi Lakukan Ini)
Padahal, banyak kecaman dari penjuru dunia yang menyatakan tindakan ini justru bakal memicu gelombang kekerasan baru di Timur Tengah.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Tasnim News Agency, dalam demonstrasi yang diadakan di hari sabtu (9/12/2017), sejumlah massa yang marah tidak tahan untuk membakar foto Raja Arab Saudi dan anak laki-lakinya yang berusia 32 tahun.
Ini adalah aksi mengejutkan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
"PFLP juga memberi tekanan bahwa demonstrasi dari kemarahan dan revolusi ini akan meningkatkan dengung perlawanan melawan imprealisme AS, penjajahan Zionis, dan kolusi reaksioner Arab Saudi," ungkap PFLP di situsnya.