- Perilaku merusak diri sendiri, seperti terlalu banyak minum atau mengemudi terlalu cepat.
- Sulit tidur.
- Kesulitan berkonsentrasi.
- Lekas marah, ledakan marah atau perilaku agresif.
- Rasa bersalah atau malu yang luar biasa.
Baca Juga : Berhasil Lolos dari Maut, Pria ini Bertahan di Tengah Laut dengan Puluhan Mayat Disekelilinganya
Hal ini bisa jadi dialami Ariana Grande, pasalnya kejadian 2 tahun lalu memang mengerikan dan kemungkinan menimbulkan trauma sangat besar.
"Trauma dapat meninggalkan dampak yang bertahan lama di otak dan kami dapat melihatnya dengan pencitraan SPECT (single-photon emission computer tomography). Dan Kamu dapat mengobatinya dengan pengobatan atau terapi! Tetapi tanpa tes pencitraan atau pemindaian, Kamu seperti melemparkan anak panah ke dalam kegelapan pada orang-orang," kata Dr Daniel Amen pada Daily Mail, seorang psikiater dan spesialis pemindaian otak terkemuka.
Setiap peserta dipindai dengan tes pencitraan SPECT akan diukur aliran darah melintasi otak dan di setiap wilayah otak.
Pada penderita PTSD, dalam susunan otaknya akan membentuk seperti berlian, seperti yang dialami Ariana Grande.
Dr. Amen pun menunjukkan sebuah gambar hasil tes pencitraan pad otak penderita PTSD dan normal. (*)
Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul, “Ariana Grande Unggah Hasil Scan Otaknya, Trauma 2 Tahun Lalu Berujung Seperti Ini”