Find Us On Social Media :

Virus Difteri Sedang Mewabah di Indonesia, Begini Cara Mengenali dan Mencegahnya

By Rich, Senin, 11 Desember 2017 | 16:53 WIB

Virus Difteri bisa menyerang seseorang di usia berapapun baik anak-anak maupun orang dewasa.

Grid.ID - Kesehatan masyarakat sedang diteror dengan munculnya penyakit difteri.

Penyakit ini tengah menyerang anak-anak ataupun orang dewasa di berbagai wilayah Indonesia.

Melansir dari Tribunnews.com, kasus ini terjadi di Jawa Barat sejak November 2017 lalu.

Dengan mencapai 109 kasus dengan 13 orang meninggal dunia, wabah penyakit difteri ini pun ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Kementrian Kesehatan.

Untuk waspada dari infeksi ini, kita perlu tahu apa sebenarnya penyakit difteri ini.

Penyakit ini merupakan infeksi bakteri yang menyerang selaput lendir hidung dan tenggorokan.

Bakteri yang menyebabkan penyakit difteri ini bisa menghasilkan racun yang merusak jaringan pada tubuh manusia, khususnya di daerah hidung dan tenggorokan.

Corynebacterium diphteriae merupakan bakteri yang menjadi penyebab penyakit ini.

Penyakit ini bisa menyerang seseorang di usia berapapun baik anak-anak maupun orang dewasa.

Disebutkan jika penyakit ini juga bisa menular.

Jika kita menghirup udara dari batuk atau bersin seseorang yang terinfeksi maka kita akan mendapat difteri.

Penyebab lainnya yakni melakukan kontak dengan beragam benda pribadi yang terkontaminasi.

Misalnya memegang tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci bekas seseorang yang terinfeksi, atau kontak dengan benda lain yang membawa bakteri.

(Baca: Sedang Marak Penyakit Difteri, Ini Dia 10 Faktanya yang Wajib Kamu Tahu!)

Difteri juga bisa menyebar pada peralatan rumah tangga yang digunakan bersama seperti handuk atau lainnya.

Kita juga perlu hati-hati dengan luka pda seseorang yang terinfeksi karena bisa membuat kita terkena bakteri yang menyebabkan difteri.

Gejala yang ditimbulkan biasanya terjadinya radang tenggorokan, adanya lapisan selaput tebal warna abu-abu pada tenggorokan, pembengkakan kelenjar leher, susah bernafas dan menelan makanan, ada lendir di bagian hidung, demam, batuk keras, dan gangguan penglihatan.

Terjadi pula  tanda-tanda syok seperti kulit pucat, dingin berkeringat dan jantung berdebar cepat.

Jika kita merasa memiliki gejala di atas dianjurkan untuk segera menemui dokter untuk mendapatkan tindakan selanjutnya.

Atau disarankan untuk segera pergi ke dokter saat kita terkena kontak dengan  seseorang yang terinfeksi.

Pencegahan terhadap penyakit difteri ini bisa dilakukan dengan memberikan vaksinasi.

Imunisasi dasar lengkap (DPT-HP) bisa dilakukan pada anak-anak.

Kemudian imunisasi DT ketika anak menginjak usia sekolah dasar yang kemudian dilanjutkan dengan imunisasi TD.

Pencegahan cara lain yakni menjaga kebersihan lingkungan dan juga kebersihan tubuh.

Biasakan untuk mencuci tangan sebelum makan.

Dianjurkan untuk tidak melakukan kontak secara langsung dengan penderita difteri.

Yang paling penting yakni menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi. (*Nova.id/Winggi)

(Baca: Kenali Gejala Difteri Sebelum Terlambat, kok Mirip Flu ya?)