Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.
Grid.ID - Misteri kasus pembunuhan mayat tanpa kepala Budi Hartanto yang dilakukan di warung kopi akhirnya mulai terungkap.
Selain pelaku yang berhasil ditangkap, lokasi pembunuhan Budi Hartanto di sebuah warung kopi sepi pun telah diketahui.
Pelaku pembunuhan Budi Hartanto di warng kopi diketahui polisi setelah mengumpulkan berbagai barang bukti dan pengakuan pelaku.
Sebelumnya diberitakan, Budi Hartanto menjadi korban pembunuhan mutilasi.
Jenazahnya ditemukan dalam koper tanpa kepala di Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur pada 3 April 2019 lalu.
Namun rupanya, lokasi ditemukannya mayat Budi Hartanto dalam koper di pinggir sungai itu hanya sebagai lokasi pembuangan saja.
Sedangkan proses, pembunuhan dan mutilasi jasad korban dilakukan di Kabupaten Kediri.
"Proses pembunuhan dilakukan di luar kota Blitar dan lokasi tepatnya adalah di sebuah warung kopi," jelas Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera seperti dikutip dari Surya Malang.
Frans Mangera menjelaskan bahwa warung kopi itu telah direservasi atau disewa secara khusus oleh pelaku AP.
Baca Juga : Tewas Dimutilasi, Budi Hartanto Berkenalan dengan 2 Pembunuhnya Lewat Aplikasi Gay
Warung kopi itu menjadi saksi bisu, di mana Budi Hartanto dibunuh dan dipenggal kepalanya oleh kedua pelaku, AP dan AJ.
Selain jadi warung kopi, warung yang disewa AP itu juga ia gunakan untuk berjualan mie dan nasi goreng sehari-hari.
Dilansir Grid.ID dari Kompas.com, Selasa (16/4/2019), warga sekitar menyebutkan bahwa warung tersebut belum lunas dibayar sewanya.
"Tapi baru dibayar Rp 1 juta," ujar seorang warga yang enggan ditulis namanya.
Selain itu, bisnis AP ini juga sepi pengunjung.
"Jualannya juga sepi," katanya.
Baca Juga : Usai Bunuh dan Mutilasi Budi Hartanto, Pelaku Jadi Sering Berkata Kasar Kepada Ibunya
AP dikenal tertutup bahkan tetangga sekitar juga kurang mengenal pribadi AP.
Suljiah (60), warga yang tinggal tak jauh dari warung tersebut mengatakan sempat mendengarkan suara tak biasa di malam eksekusi.
Menurut pengakuannya pada 2 April 2019 malam, Suljiah mendengar suara teriakan dari dalam rumah itu.
Baca Juga : Paranormal Terawang Potongan Kepala Budi Hartanto yang Hilang, Keluarga Dapat Petunjuk Tak Biasa
Namun, ia tidak tahu apa yang terjadi selanjutnya.
Sementara itu, Polisi sempat menduga ada modus asmara sesama jenis dari kasus ini.
Dan ternyata dugaan itu terbukti benar dan pelaku juga menceritakan kronologi kejadiannya.
Baca Juga : Diduga Gara-gara Terlibat Cinta Segitiga, Kedua Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Koper Tega Potong Kepala Budi Hartanto
Diketahui bahwa sebelum kejadian nahas itu, AP dan korban sempat melakukan hubungan badan.
AP dan korban lalu terlibat adu mulut dan berakhir dengan pembacokan yang dilakukan oleh AJ.
AJ yang semula berniat melerai ikut tersulut emosinya karena korban berniat melukainya dengan golok.
Terlanjur gelap mata, kedua pelaku lantas menghabisi nyawa korban.
Setelah korban tak bernyawa, pelaku AP dan AJ pun berusaha memasukkan jenazah korban ke dalam tas koper.
Namun, tas koper tersebut ternyata tak cukup memasukkan seluruh tubuh korban.
Baca Juga : Ditemukan Tewas Termutilasi Tanpa Kepala di Dalam Koper, Budi Hartanto Sempat Tunjukkan Gelagat Aneh
Kedua Pelaku pun akhirnya memotong kepala korban dan di buang ke tempat yang berbeda.
Potongan kepala itu saat ini sudah dimakamkan di lubang yang sama dengan tubuh Budi di pemakaman umum Kelurahan Tamanan, Kota Kediri pada Jumat (12/4/2019).
Baca Juga : Nagita Slavina Tampil Beda dengan Gaya Rambut Baru, Netizen: Paripurna Cantiknya!
AJ mengaku, dirinyalah yang melakukan proses mutilasi pertama kali pada bagian leher korban.
Baca Juga : Dicium Mesra oleh Reino Barack, Syahrini Gunakan Bandana Jutaan Rupiah yang Super Mewah!
Karena sempat alami kesulitan, pekerjaan AJ yang belum sepenuhnya rampung itu, akhirnya dilanjutkan oleh AP.
"Pertama saya, terus dilanjutkan dia," katanya.
"Iya kami potong berdua bergantian," jawab AP membenarkan.
Baca Juga : Foto Jadul Reino Barack Kasih Kue Ultah Tersebar, Tas yang Dibawa Luna Maya Sukses Curi Perhatian
(*)