Grid.ID - Susu kerap diidentikkan dengan sumber kalsium yang tinggi, hingga portein yang tinggi bagi tubuh.
Padahal, studi-studi terbaru menyimpulkan susu bermanfaat menurunkan risiko penyakit kronis seperti diabetes.
Review yang dipublikasi tahun 2015 dari 50 penelitian menunjukkan, lemak trans khususnya asam trans palmitoleat dalam susu dapat menurunkan diabetes melitus.
(BACA: Meski Menyandang Difabel Wanita Ini Mampu Meraih Emas dan Mengharumkan Nama Indonesia)
Konsumsi susu juga terkait dengan penurunan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, termasuk menurunkan kadar trigliserida dan tekanan darah sistolik.
Kesimpulan tersebut dikuatkan oleh beberapa riset lain, misalnya saja hasil meta-analisis terhadap 22 penelitian tahun 2016 juga menyebutkan asupan susu yang tepat dapat menurunkan risiko obesitas dan diabetes.
Menurut penjelasan ahli gizi Dr.Marudut, manfaat susu terhadap penyakit tidak menular didapatkan karena kandungan asam lemaknya.
"Asam lemak di dalam susu unik dan kompleks. Bukan hanya tidak berbahaya seperti asam lemak lain, tapi juga meningkatkan kesehatan," katanya dalam acara media edukasi di Jakarta, Selasa (5/12).
Dalam asam lemak susu, menurut Marudut, terdapat 50 jenis asam lemak, memiliki kandungan karbon rantai genap dan karbon rantai ganjil, serta memliki asam lemak trans yang dihasilkan oleh proses biohidrogenasi.
"Lemak trans dalam susu berasal dari pakan ternak yang dicerna di usus oleh bakteri menjadi asam lemak trans. Ini sangat berbeda dengan proses lemak trans pada makanan lain, yakni lewat proses hidrogenasi atau penambahan atom hidrogen. Misalnya pada margarin," ujar dosen di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II ini.
Segelas susu rata-rata mengandung 3-4 persen lemak susu dan dari jumlah lemak tersebut, 90 persen terdiri dari lemak jenuh, 3,7 persen lemak trans, dan 5,3 persen asam lemak tidak jenuh.