Find Us On Social Media :

Setelah 35 Tahun Jadi Tempat Terlarang, Kini Rakyat Arab Saudi Bisa Datang ke Sini

By Ahmad Rifai, Senin, 11 Desember 2017 | 23:41 WIB

Soal bioskop di Arab Saudi | Montase dari Middle East Eye & StarsUnfolded

Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai

Grid.ID - Kamu sudah pernah ke bioskop belum?

Di Indonesia, keberadaan bioskop sudah begitu menjamur.

Dari film buatan lokal hingga manca negara, di sejumlah bioskop di Indonesia tersedia.

Kalau di Indonesia masyarakat sudah akrab dengan bioskop, maka di Arab Saudi hal semacam ini baru bisa dinikmati.

(Baca juga: Rombongan Arab Saudi Dapat Sambutan Hangat di Indonesia, Rakyat Palestina Justru Bakar Foto Raja Salman dan Putra Mahkota, Ini Alasannya)

Dikutip wartawan Grid.ID dari Daily Mail, Arab Saudi mencabut larangan terhadap bioskop.

Pencabutan larangan ini dilakukan pada hari senin (11/12/2017).

Kebijakan ini merupakan bagian dari serangkaian reformasi sosial yang dilakukan oleh kekuatan putra mahkota, Mohammed bin Salman, dalam mengguncang Arab Saudi yang dikenal luar biasa konservatif.

Terkait beroperasinya kembali bioskop di Arab Saudi, Kemeterian Kebudayaan dan Informasi, Awwad Alawwad, mengatakan seperti ini.

(Baca juga: Wow, Arab Saudi Buat Aturan Baru Lagi, Kini Perempuan Diizinkan Tampil Dalam Konser loh)

"Bioskop komersial akan diizinkan beroperasi di kerajaan pada awal tahun 2018."

Momen bersejarah beroperasinya bioskop baru bisa terselenggara setelah penantian selama 35 tahun.

Ditambahkan, pemerintah Arab Saudi akan sesegera mungkin mengizinkan perizinan beroperasinya sejumlah bioskop.

Dihapusnya pelarangan bioskop diprediksi akan memicu pergeseran paradigma.

(Baca juga: Puluhan Milyar, Segini Biaya yang Dihabiskan Wanita Arab Saudi untuk Dapatkan SIM)

Meski mendapat tentangan dari kalangan konservatif, segmen hiburan semacam ini akan menjadi bagian dari rencana reformasi Arab Saudi yang bertajuk 'Vision 2030'.

Awwad Alawwad menambahkan, "Ini menandai titik balik perkembangan ekonomi budaya di kerajaan."

Kelompok garis keras, yang menganggap bioskop sebagai ancaman terhadap identitas budaya dan agama, punya peran penting dalam kebijakan menutup bioskop pada tahun 1980.

Sebetulnya, di bulan Januari kemarin, juru bicara tertinggi Arab Saudi kembali mengingatkan tentang kebejatan dari bioskop.

(Baca juga: Tingkah Arab Saudi Buat Penduduk Palestina Menangis, Pilih Berkawan dengan Israel Hanya Demi Lakukan Ini)

Baginya bioskop akan merusak moral.

Meski begitu, peringatan ini sekedar direspon pemerintah Arab Saudi dengan 'mengangkat bahu'.

Kembali dikutip dari Daily Mail, sejumlah pembuat film asal Arab Saudi menyebut larangan terhadap bioskop sudah tidak masuk akal di zaman YouTube semacam ini.

Perlu diketahui, sebenarnya sejumlah film dari Arab Saudi sudah cukup punya gaung di luar negeri.

Para pembuat film asal Arab Saudi sebelumnya susah payah memanfaatkan internet untuk menghindari sensor dari negara.(*)