Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Menjadi seniman industri hiburan di Korea Selatan khususnya penyanyi, terbilang memiliki tekanan yang cukup tinggi.
Selain itu, menjadi penyanyi juga berkutat dengan pendapat para penggemar tentang lagu-lagu dan penampilan mereka.
Baru - baru ini, anggota BTS bernama Kim Nam Joon atau yang lebih dikenal dengan RM (Rap Monster) membicarakan hal tersebut.
Dilansir Grid.ID dari Soompi pada (18/4/2019), RM membicarakan tentang album terbaru BTS , Map of the Soul: Persona.
Baca Juga : Buatkan Lagu untuk Sang Putri yang Berjuang Lawan Kanker, Denada Menahan Tangis Saat Menyanyikannya
BTS diketahui mulai membahas masalah sosial melalui lagu-lagu mereka.
Rupanya hal itu lantaran keinginan setiap anggota untuk memberikan pengaruh positif pada penggemar mereka.
"Setiap kali kami membuat album baru, kami berpikir tentang bagaimana kami dapat memberikan pengaruh positif," ungkap RM saat perilisan album baru BTS.
"Saya pikir kita harus memikirkan ironi kehidupan. Setiap proses disertai dengan keringat dan air mata. Selain itu, semua masalah dunia dipenuhi dengan ironi," lanjutnya.
Menurut RM, Map of the Soul: Persona adalah tentang bagaimana mereka harus terus menyusuri jalan dan berpikir dengan energi positif.
Meskipun mereka tahu jika hidup mereka dipenuhi dengan ironi.
"Ini juga topik yang bisa dibahas di album berikutnya," imbuhnya.
Baca Juga : Seorang Pria Bule Bikin Heboh di Posko Pemenangan Jokowi Amin
Selain itu, RM juga berbicara mengenai tekanan dan rasa hampa yang dialami oleh hampir semua anggota BTS.
"Saya pikir tidak mungkin hanya ada kebahagiaan. Ini seperti ketika anda dibayang-bayangi tentang berkembang menjadi lebih tinggi dan posisi anda semakin naik," terang RM
" Misalnya, suatu hari saya sangat takut pada lampu. Saya takut karena itu menjadi sangat cerah," imbuhnya.
Bahkan RM kadang merasa penonton terlihat menakutkan untuknya.
Semakin tinggi popularitas yang dicapainya, RM mengaku semakin takut.
"Ada kalanya penonton menakutkan. Saya tidak bisa melihat mereka dengan baik, tetapi mereka bisa melihat setiap ekspresi dan gerakan kami dengan jelas," ungkapnya.
"Pada saat itu, rasanya seperti posisi kami saat ini naik, dan saya menjadi sangat takut," lanjutnya.
"Terlepas dari semua itu, ada banyak hal yang ingin saya capai,"
"Dan energi positif yang ingin saya berikan lebih besar daripada keinginan saya untuk melarikan diri," imbuhnya. (*)