Grid.ID- Mantan ibu negara Ani Yudhoyono kini tengah berjuang melawan kanker darah yang dideritanya.
Seperti diketahui, saat ini istri dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut sedang menjalani perawatan intensif di Singapura.
Sudah sekitar 1,5 bulan Ani dirawat di National University Hospital, Singapura.
Menurut penuturan Annisa Pohan, Ani Yudhoyono harus mendapatkan transfusi darah dan trombosit secara berkala.
Baca Juga : Tak Banyak yang Tahu, Ayah Sambung Nagita Slavina Miliki Jabatan Tinggi di Perusahaan Internasional
"Donor darah beliau hampir setiap hari, transfusi darah ataupun trombosit. Ini pergantian selang-seling," kata Annisa saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).
Istri AHY itu mengucapkan terima kasih pada para pendonor yang mau menyumbangkan darahnya untuk Ani Yudhoyono.
"Kami sangat menghargai orang-orang yang mendonorkan darah dengan sukarela itu."
"Kami sebagai keluarga, apalagi ibu Ani yang merasakannya langsung manfaat dari darah-darah tersebut," sambungnya.
AHY menambahkan bahwa dirinya sempat aktif menggalakan kegiatan donor darah saat masih aktif sebagai TNI beberapa tahun silam.
Baca Juga : Gempi dan Presiden Saling Berbalas Voice Note, Jokowi Beri 2 Pesan Spesial Buat Gempita
"Satu kantung darah menyelamatkan jiwa."
"Sebetulnya saya dulu aktif yah mengkampanyekan donor darah sejak saya masih di TNI dan di kampus-kampus," ujar Agus.
Agus pun akhirnya benar-benar bisa merasakan manfaat donor darah ketika sang ibunda divonis penyakit leukimia.
"Ternyata baru terasa sekali ketika ibunda kami membutuhkan darah setiap harinya memang dibutuhkan sekali kesedian dari saudara-saudara kita mendonorkan darah bagi mereka yang membutuhkan," ungkap Agus.
Selain itu, AHY juga mengatakan bahwa saat ini kondisi ibundanya bisa dibilang stabil.
Dia menambahkan, Ani masih sebenarnya sudah siap menjalani siklus terapi.
Baca Juga : Berniat Angkat Kulit Mati, Kuku Wanita ini Justru Terlepas dari Kulitnya
Mengutip dari Grid.ID, "Sekarang sudah masuk ke siklus ketiga dari kemoterapi," kata AHY ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).
Namun, kondisi Ani sempat menurun.
Sehingga, kemoterapi terpaksa dihentikan.
"Di mana mengonsumsi obat-obat yang cukup keras dan memiliki efek samping yang tidak ringan."
"Harus dihentikan dulu saat ini," imbuhnya.
AHY menambahkan, Ani dipastikan kembali stabil setelah masa pemulihan.
Begitu stabil, Ani bisa melanjutkan lagi untuk mengikuti siklus ketiga kemoterapinya.
Putra SBY juga berharap agar ibundanya bisa terhindar dari infeksi atau gangguan kesehatan lainnya.
Dia juga berharap kemoterapi ketiganya bisa berjalan dengan lancar.
"Saya mohon doanya."
"Yang jelas saya sangat bahagia, bahwa ibu Ani itu terus semangat dan optimisme dan positif bahwa penyakit ini bisa dilawan."
"Tentunya membutuhkan dukungan kami sekeluarga," kata AHY.
Sementara Annisa Pohan mengatakan bahwa Ani Yudhoyono harus menjalani kemoterapi sebanyak 4 kali sampai sel kankernya hilang.
Setelah itu, ibu mertuanya tersebut baru bsia menerima transplantasi sumsum tulang.
"Sehingga saat sel sel kanker itu sudah hilang, bisa dilakukan transplantasi sumsum tulang," katanya.
Meski begitu, Annisa mengungkapkan adanya penurunan kondisi fisik dan perubahan fisik dari ibu mertuanya.
"Tapi fisik ibu memang berubah karena emang semuanya drop sehingga lebih pucat wajahnya."
"Lebih ada garis hitam di bawah mata," kata Annisa. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul “Tak Hanya Kemoterapi, Ani Yudhoyono Juga Harus Mendapat Transfusi Darah Hampir Setiap Hari”