Baca Juga : Bobby Kertanegara, Kucing Istimewa Prabowo yang Dibawa Saat Jenguk Sandiaga Uno
Dia bisa memberikan pernyataan sebelum dia meninggal.
"Salah satu pembunuh itu memegangi kepalanya dengan tangan, jadi minyak tanah tidak dituangkan di sana dan itu sebabnya kepalanya tidak terbakar," kata Majumder kepada BBC Bengali.
Tetapi ketika Nusrat dibawa ke rumah sakit setempat, dokter menemukan luka bakar yang menutupi 80% tubuhnya.
Tidak dapat mengobati luka bakar, mereka mengirimnya ke Rumah Sakit Medical College Dhaka.
Baca Juga : Kelelahan, 4 Anggota Polisi ini Gugur Saat Tugas Pengamanan Pemilu 2019
Di ambulans, Nusrat yang takut tidak akan selamat merekam suaranya tentang pernyataan di ponsel saudara laki-lakinya.
"Guru itu menyentuhku, aku akan memerangi kejahatan ini sampai napas terakhirku," demikian yang Nusrat katakan.
Gadis itu juga mengidentifikasi beberapa penyerangnya adalah murid sekolahnya.
Sejak itu, berita tentang Nusrat mendominasi media Bangladesh.
Pada 10 April, dia meninggal. Ribuan orang menghadiri pemakamannya di Feni, kota kelahirannya.