Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Entah apa yang ada di benak seorang ibu asal Rusia ini, ia tega membunuh kedua anaknya dengan racun tikus.
Dilansir Grid.ID dari The Sun, Elena Kordyukova seorang wanita berusia 39 tahun asal Ekaterinburg, Rusia, dihukum penjara setelah dinyatakan bersalah telah membunuh anak-anaknya.
Ia mengatakan pada polisi bahwa anak-anaknya mengalami penyakit genetik.
Elena ingin menyingkirkan mereka agar bisa memulai keluarga baru tanpa masalah kesehatan.
(BACA: Ibu Membunuh Anak Kandungnya Sendiri, Setelah Itu Dia Menangis di Pemakaman Anaknya)
Elena ditangkap setelah ditemukannya bekas obat di tubuh salah seorang anaknya yang masih hidup, Ilya, berusia 8 tahun.
Dokter yang merawat Ilya curiga pada bekas obat yang berpotensi mematikan yang ada di tubuh bocah tersebut.
Penyidik kemudian menggali makam 3 saudara Ilya yang telah meninggal di usia anak-anak.
(BACA: Ibu Muda Ini Membunuh Anaknya Sambil Tertawa)
Ketiga saudara Ilya yang telah tiada, menderita sindrom atypical haemolitic-uremoc, sejenis penyakit genetika langka yang mengancam jiwa.
Namun ahli forensik menetapkan bahwa dua dari mereka telah mengonsumsi Warfarin secara berlebih sebelum meninggal.
Warfarin adalah obat yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter.
Awalnya obat ini dikembangkan sebagai racun tikus dan juga untuk membasmi kelelawar vampir.
Warfarin memang memiliki kegunaan medis namun tidak diresepkan untuk anak-anak.
Elena awalnya membantah membunuh anak-anaknya.
(BACA: Tragis! Ibu Ini Tidak Bisa Hidup Tanpa Obat Ini, Siapa Sangka Obat Ini Yang Justru Membunuh Anaknya)
Namun di pengadilan ia mengaku telah meracuni anak-anaknya.
Elena dijatuhi hukuman 18 tahun 6 bulan penjara.
Ditambah waktu penahanan yang telah dijalaninya, maka Elena akan menjalani 20 tahun penjara, sesuai peraturan batas maksimal penjara untuk wanita di negaranya.
Satu-satunya anak Elena yang masih hidup, Ilya, kini tinggal bersama ayahnya.