Grid.ID - Lagi ramai nih soal penyakit yang namanya Difteri.
Awas loh, keluarga Anda bisa ketularan setelah melakukan kontak langsung dengan orang yang dinyatakan terjangkit penyakit tersebut.
Selain itu, penularan juga dapat terjadi melalui udara atau benda di sekitar kita yang sudah terkontaminasi.
Lalu apa itu difteri, bagaimana gejala dan apa yang jadi pemicunya?
Difteri adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium.
(BACA : Yuk Hunting Foto ke Kawasan Kota Tua, Namanya Juga Anak Jaman Now)
Gejala yang muncul bila kita terkena difteri adalah sakit tenggorokan, demam, dan terbentuknya lapisan pada amandel dan tenggorokan.
Dalam kasus yang sudah lanjut, infeksi dapat menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung dan sistem saraf.
Infeksi kulit juga ditemukan pada beberapa pasien.
Racun yang dihasilkan oleh Corynebacterium dapat berbahaya bila tersebar ke bagian tubuh yang lain.
Kasus difteri banyak ditemui di negara-negara berkembang seperti Indonesia, di mana kesadaran akan pentingnya vaksinasi masih rendah.
Difteri dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko.
Tanda dan gejala
Walaupun gejala yang paling mudah terlihat adalah pada mulut dan tenggorokan, namun difteri juga dapat dikenali dari beberapa tanda berikut:
1. Tenggorokan seperti dilapisi selaput tebal keabu-abuan
2. Radang tenggorokan dan suara menjadi serak
3. Pembengkakan pada kelenjar leher
4. Masalah pernapasan dan kesulitan menelan
5. Hidung berlendir
7. Demam dan menggigil
8. Batuk
9. Perasaan tidak nyaman
10. Gangguan penglihatan
11. Bicara yang melantur
12. Kulit pucat, berkeringat dan jantung berdebar.
Difteri itu dipicu oleh beberapa faktor, diantaranya.
Lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, belum mendapat vaksinasi difteri terbaru, memiliki gangguan sistem imun dan seperti AIDS memiliki sistem imun lemah.(*)