Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Ibu Hamil Melompat ke Kematiannya Setelah Keluarga Melarangnya untuk operasi sesar.
Rasa sakit yang ditimbulkannya pasti sangat tak tertahankan sehingga dia mengira bunuh diri adalah upaya terakhir.
Pada tanggal 30 Agustus, seorang ibu hamil yang akan melahirkan melakukan bunuh diri karena dia tidak dapat menahan rasa sakitnya lagi.
Insiden ini memilukan hati terjadi di sebuah rumah sakit di Yulin, China, seperti dilansir China Press.
(BACA: Wow! Benda Sepele Ini Berhasil Buat Eskalator Hotel Ternama Berhenti Beroperasi, Kok Bisa?)
Menurut seorang juru bicara dari rumah sakit, ibu hamil yang dikenal sebagai Ma, meminta untuk dirawat di rumah sakit pada Rabu lalu saat tanggal jatuh temponya mendekat.
"Pemeriksaan pendahuluan menunjukkan bahwa kepala bayi agak terlalu besar dan jika ibu melahirkan secara alami, itu bisa menjadi risiko besar bagi ibu," kata juru bicara tersebut.
Para dokter dan staf medis memberi tahu Ma dan keluarganya tentang kondisinya.
Pukul 5.50 WIB pada hari yang sama, Ma yang kesakitan meminta operasi sesar untuk melahirkan bayinya.
(BACA: Demian Aditya Beberkan Hasil Operasi Edison Wardhana)
Para dokter dan staf medis memberi tahu Ma dan keluarganya tentang kondisinya.
Mereka menasihatinya untuk memilih operasi sesar agar meminimalkan risikonya.
Namun, keluarga Ma secara mengejutkan menolak membiarkannya menjalani operasi dan bahkan menandatangani sebuah perjanjian yang mengatakan bahwa mereka sangat menyadari kondisinya.
"Ibu hamil tersebut menderita sakit luar biasa, dua kali mengungkapkan bahwa dia sangat menderita dan ingin menjalani operasi, namun keluarganya mendesak Ma untuk melahirkan secara alami," juru bicara menambahkan.
(BACA: Sudah Membaik, Begini Kondisi Edison 'Stuntman' Wardhana Setelah Operasi...)
Sekitar pukul 8 malam, Ma tidak tahan lagi dengan rasa sakit dan melompat ke kematiannya dari lantai lima gedung rumah sakit.
Dokter mencoba menyelamatkannya tapi semua usaha telah gagal.
Sang ibu begitu dekat untuk melihat anak sulungnya. Seandainya keluarganya setuju membiarkannya menjalani operasi, ibu dan bayinya pasti sudah aman dan sehat. (*)