Laporan Wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID – Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak.
Namun hal sebaliknya terjadi di Jepang,
Dilansir Grid.ID dari Dailymail, seorang anak laki-laki Jepang terluka setelah sebuah jendela jatuh dari sebuah helikopter militer AS.
Puing jendela helikopter tersebut mendarat di sebuah taman bermain sekolah.
( BACA JUGA: Penggemar Serial Komik Detective Conan Harus Bersabar, Gosho Aoyama Dikabarkan Mau Hiatus Lagi! )
Jendela itu jatuh pukul 10.00 pagi waktu setempat di lapangan olahraga tempat 50 anak-anak bermain di sebuah sekolah dasar.
Jendela yang terlepas dari helikopter itu berukuran sekitar 35 inci panjang dan lebarnya.
Sekolah tersebut berada dekat pangkalan udara laut Futenma di selatan negara itu.
Pejabat dari kota Ginowan mengatakan bahwa jendela tersebut jatuh dari sebuah helikopter pengangkut, CH-53.
( BACA JUGA: Inilah Alasan Mengapa Jangan Pernah Minta Saran Calon Nama Anak di Medsos )
Jendela tersebut melukai lengan seorang anak laki-laki.
"Anak-anak sekolah sedang mengikuti kelas olahraga di lapangan saat kecelakaan terjadi, tapi tidak ada yang terluka serius," kata seorang pejabat polisi setempat.
Militer AS mengatakan bahwa insiden tersebut 'disesalkan' sangat 'serius' dan sedang membuka penyelidikan.
( BACA JUGA: Niatnya Menghindari Sepeda Motor, Mobil Ini Malah Masuk Ke Rawa-rawa, Begini Kondisi Korbannya! )
Kejadian jatuhnya puing pesawat bukan yang pertama kali.
Pekan lalu, sebuah bagian dari helikopter militer AS lainnya jatuh di atap taman kanak-kanak di dekatnya, namun tidak ada yang terluka.
"Ini adalah kejadian yang disesalkan dan kami mohon maaf atas kegelisahan yang ditimbulkannya terhadap masyarakat," kata militer.
Demi alasan keamanan, pihak militer meminta warga setempat untuk menjauh dari tempat objek tersebut mendarat.
( BACA JUGA: Yuk Intip! Berbagai Inspirasi Gaya Rambut Ponytail, yang Bikin Penampilanmu Makin Flawless )
Kecelakaan semacam itu telah memicu penentangan terhadap basis militer AS di pulau strategis.
Rencananya, pangkalan militer tersebut akan menjadi landasan bagi aktivitas militer Amerika di Asia.
Pangkalan udara Futenma menjadi sumber utama ketidakpercayaan antara pemerintah pusat Jepang dan Okinawa.
Hal ini mengenai program relokasi militer Amerika Serikat yang ditandatangani antara Tokyo dan Washington pada tahun 1996.
Warga ingin Futenma ditutup.
Mereka ingin pangkalan itu dibangun di tempat lain di bagian lain Jepang atau luar negeri.
Warga mengatakan bahwa mereka tidak dapat lagi hidup dengan polusi suara.
( BACA JUGA: Oops, Ternyata 5 Hal Nggak Biasa Ini Pernah Dicuri Tamu Eropa dari Kamar Hotel lho! Nomer 4 Bikin Geleng-geleng Kepala )
Kecelakaan dan kejahatan juga sesekali terjadi di wilayah tersebut.
Bahkan tidak sedikit yang dilakukan oleh anggota dinas militer Amerika Serikat. (*)