Laporan Wartawan Grid.ID, Nesiana Yuko Argina
Grid.ID - Belum lama ini, fenomena mukbang sempat populer.
Mukbang mulai populer di Korea Selatan sejak tahun 2010.
Setelah itu, banyak diikuti oleh negara-negara lain salah satunya, Indonesia.
Mukbang atau meokbang adalah sebuah siaran langsung yang menampilkan acara makan dan berinteraksi langsung dengan penontonnya.
Rupanya, ada alasan khusus mengapa di Korea Selatan, mukbang sangat populer.
Menurut YouTuber asal Korea Selatan Ujung Oppa, Salah satu alasannya adalah karena orang-orang Korea cenderung kesepian.
Hal itu ia sampaikan dalam tayangan YouTube di kanal milik Raditya Dika.
Raditya Dika sempat mengatakan jika alasan mukbang populer adalah karena banyak orang Korea merasa kesepian.
Baca Juga : Youtuber asal Korea, Ujung Oppa Menangis Saat Sang Ayah Memintanya Kuliah Jurusan Bahasa Indonesia
Mereka sering makan sendirian, oleh sebab itu jika nonton live streaming orang makan, mereka merasa seakan ditemani.
Apa yang disampaikan Radit tersebut dibenarkan oleh Ujung Oppa.
"Apa yang Bang Radit bilang, itu sangat benar sekali," ujar Ujung Oppa.
"Ya karena merasa kesepian, gak ada yang temani dan sama-sama sibuk," lanjutnya.
Baca Juga : Terkenal Cantik dan Rupawan, Ujung Oppa Sebut Orang Korea Jarang Mandi
"Bahkan saat ini paling populer di Korea itu restoran yang menyediakan tempat untuk orang makan sendirian," imbuhnya.
Selain itu, Ujung Oppa menyebutkan jika orang Korea jarang berinteraksi sekalipun dengan tetangga sebelah rumahnya.
"Di Korea saat ini sudah hilang istilah tetangga itu," ungkap Ujung Oppa.
"Walaupun sudah tinggal lama di satu daerah, siapa yang tinggal di sebelah kita itu tidak tahu apalagi kenal," pungkasnya.
Baca Juga : Raditya Dika Kasih Tips Agar Para Jomlo Segera Dapat Kekasih: Turunin Standar, Main Tinder Swap Kanan Semua!
"Mungkin untuk di perumahan hal itu masih ada, tapi di lingkungan yang lebih kecil, misal apartment kurang lebih seperti itu gambarannya," lanjutnya.
Tak hanya itu, budaya memberi makanan untuk tetangga juga bukanlah hal yang wajar di Korea.
Menurut Ujung Oppa, jika hal itu dilakukan dapat menimbulkan kecurigaan dari si penerima.
(*)