Find Us On Social Media :

Ibu yang Nekat Bunuh Diri Bersama Bayinya di Cilacap Disebut Mengidap Sindrom Baby Blues, Apa itu?

By Agil Hari Santoso, Minggu, 28 April 2019 | 10:29 WIB

Jembatan Sungai Serayu, Cilacap, lokas iseorang ibu bunuh diri sambil menggendong bayinya yang masih berusia 4 bulan.

Grid.ID - Sebuah kisah pilu terjadi di atas Jembatan Serayu Maos, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Sabtu (27/4/2019) pagi kemarin.

Seorang ibu dan anaknya, bunuh diri dengan cara melompat dari atas jembatan Serayu Maos.

Mengutip Tribun Jateng, warga yang kebetulan berada di sekitar Jembatan Serayu, melihat seorang ibu memandangi sungai sambil menggendong bayi.

Baca Juga : Alami Baby Blues, Wanita Ini Akhiri Hidupnya dengan Cara Bunuh Diri

Tak disangka, sang ibu ini tiba-tiba melompat ke dalam Sungai Serayu yang diperkirakan memiliki kedalaman 9 meter.

Kejadian bunuh diri ini langsung mendapatkan respon cepat dari tim Basarnas Cilacap.

Setelah melakukan penyisiran sungai selama 4 jam, akhirnya tim Basarnas Cilacap menemukan jasad korban pada Sabtu (27/4/2019) siang, tepatnya pukul 14.30 WIB.

Jasad korban ditemukan di bawah Jembatan Penggalang, Desa, Adipala, Kecamatan Adipala, Cilacap, berjarak 2 km dari lokasi bunuh diri.

Baca Juga : Gagal Meledakkan Diri, Pelaku Bom Bunuh Diri di Sri Lanka Frustasi Saat Ditangkap

Berdasarkan keterangan dari anggota Tim Basarnas Cilacap, Fajar Adi Nugroho, jasad korban pertama kali ditemukan oleh seorang warga.

"Warga yang saat itu berada di pinggiran sungai langsung mencoba meminggirkan jasad wanita tersebut," ucap Fajar, dikutip Grid.ID dari Tribun Jateng.

Identitas jasad tersebut pun langsung dikonfirmasi oleh Kustiono (60) yang merupakan ayah korban.

Baca Juga : Demi Kurangi Kasus Bunuh Diri Akibat Sosmed, Instagram Diprediksi akan Sembunyikan Jumlah Likes

"Anak saya Septiana Prihapsari, umurnya 30 tahun," ucap Kustiono.

Usai melihat ciri-ciri jasad korban, Kustiono tak menyangka jika putrinya lah yang bunuh diri di atas Jembatan Sungai Serayu.

Mengutip Kompas.com, Kustiono mengakui jika putrinya sempat pergi meninggalkan rumah bersama anak keduanya, YP, yang masih berusia 4 bulan.

"Saya sama istri pergi ke Pasar Adipala, dia (korban) sama anaknya dan adiknya di rumah. Katanya pergi dari rumah bawa anak yang kedua sekitar pukul 09.30 WIB, tapi adiknya tidak tahu pergi ke mana," jelas Kustiono, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga : 4 Hari Tak Tidur Pasca Pemilu 2019, Ketua KPPS di Malang Coba Bunuh Diri Pakai Golok Saking Stresnya Hitung Suara

Karena menghilang secara tiba-tiba, akhirnya Kustiono dan keluarga memutuskan untuk langsung mencari korban.

Usai mendengar kabar jika ada wanita bunuh diri bersama anaknya di jembatan, Kustiono langsung berangkat ke TKP untuk mematiskan.

Namun sayang, Kustiono malah menemukan putri dan cucunya dalam kondisi sudah tak bernyawa lagi.

Baca Juga : Sempat Kirim Pesan Pilu Sebelum Akhiri Nyawa, Gadis Belia Nekat Bunuh Diri Hanya Karena Cemburu Buta Lihat Pacar Bonceng Cewek Lain

Berdasarkan pengakuan Kustiono, korban bernama Septiana Prihapsari (30) dikenal murung usai melahirkan anak keduanya.

"Memang akhir-akhir ini anak saya mengalami syndrom Baby Blues.

Jadi dia merasa sangat sedih di hari-hari setelah bayinya dilahirkan.

Setelah melahirkan dia jadi mudah menangis, mudah tersinggung, dan sedikit tertekan," ungkap Kustiono.

Baca Juga : Cerita Hotman Paris yang Hampir Bunuh Diri Sebelum Raih Kesuksesan!

Lantas apa itu sindrom Baby Blues?

Mengutip Alodokter, adalah kondisi ketika seorang ibu merasa bingung, khawatir, dan gelisah terkait cara merawat bayinya dengan baik.

Rasa khawatir ini kemudian dapat mengubah suasana hati, membuat sulit tidur, kehilangan nafsu makan, gampang sedih, marah dan menangis tanpa alasan.

Baca Juga : Mengenal Baby Blues, Sindrom Pasca Kehamilan yang Kini Dialami Mytha Lestari

sindrom baby blues merupakan hal yang banyak dialami seorang ibu pasca melahirkan.

Kira-kira, sebanyak 80% ibu yang melahirkan anak pertama, pasti akan mengalami sindrom baby blues.

Jika sindrom baby blues tak teratasi dalam 2 minggu pasca melahirkan, bisa jadi sang ibu malah menderita depresi pasca melahirkan atau psikosis postpartum.

Baca Juga : Baby Blues, Kenali Gejalanya, Jangan-jangan Kamu Mengalaminya? Nggak Boleh Diabaikan nih!

Depresi psikosis postpartum dapat membahayakan sang ibu dan anaknya, karena dapat membuat halusinasi dan delusi yang berbahaya.

Kondisi ini lah yang diduga diidap oleh Septiana Prihapsari, yang sampai memutuskan bunuh diri karena sindrom Baby Blues.

Kini, jasad korban telah dibawa ke Puskesmas Maos, Cilacap untuk diperiksa lebih lanjut.

 

(*)