Grid.ID - Di balik pesta demokrasi Pemilu 2019, muncul sebuah kisah yang teramat memilukan.
Euforia pemilihan Presiden, Wakil Presiden, dan anggota legislatif di Pemilu 2019, menyisakan banyak sekali kisah duka.
Pasca Pemilu 2019 yang diadakan pada Rabu (17/4/2019) lalu, rasanya hampir setiap hari kita mendengar pemberitaan anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia.
Terhitung hingga Senin (29/4/2019) pagi, setidaknya sudah ada 296 anggota KPPS yang meninggal dunia.
"Jumlah anggota KPPS wafat 296, sakit 2.151. Total 2.447 tertimpa musibah," kata Komisioner KPU Evi Novida Ginting Manik, dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Rata-rata anggota KPPS yang meninggal dunia dan sakit disebabkan karena kelelahan akibat mengurus pemilu serentak tahun ini.
Dari total 296 anggota KPPS yang meninggal dunia itu, terselip sebuah nama yang kepergiannya menyisakan duka yang amat dalam.
Baca Juga : Perdana Berpartisipasi dalam Pemilu 2019, Raffi Ahmad Ungkap Alasannya Selalu Golput Sebelumnya
Supin Indarwati (37) merupakan salah seorang anggota KPPS yang meninggal dunia.
Supin merupakan warga RT 012/RW 003, Desa Pilangrejo, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun.
Mengutip Surya.co.id, rumah almarhumah Supin tampak dipasangi bendera putih.
Tak ada yang menyangka, jika rumah itu kini hanya ditinggali seorang gadis kecil saja.
Gadis itu bernama Alvi Nurrahma.
Bocah yang masih duduk di kelas VII SMP N 7 Kota Madiun itu sudah harus kehilangan sang ibunda tercintanya.
Kisah Alvi bertambah pilu jika mengingat ayah kandungnya juga baru saja meninggal dunia 40 hari lalu.
Sembari duduk di atas tikar yang digelar di ruang tamu rumahnya, Alvi menceritakan kesedihannya.
"Ya kaget, tidak menyangka," ucap Alvi, dikutip Grid.ID dari Surya.co.id.
Semenjak ayahnya meninggal dunia 40 hari lalu, Alvi mengaku hanya ditemani oleh sang ibu.
Remaja yang baru saja berulang tahun pada 2 Maret 2019 lalu ini tidak menyangka ibunya mengikuti jejak ayahnya.
Alvi bercerita, jika ibunya mulai sakit-sakitan usai menjadi anggota KPPS di TPS 06 Desa Pilangrejo.
"Dulu juga pernah seminggu sakit perut, tetapi cuma dirawat di rumah," ujar Selvi.
Baca Juga : Viral! Inilah Para Hansip Cantik di Pemilu 2019 yang Pesonanya Bikin Pemilih Klepek-klepek
Ibu Selvi, Supin Indarwati, diketahui mulai merasakan sakit perut pada Jumat (19/4/2019) siang.
Karena tak kunjung sembuh, Supin akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Griya Husada pada MInggu (21/4/2019), yang kemudian dipindahkan ke RSUD dr.Doedono untuk dirawat inap.
Demi menemani sang ibu, Alvi sampai rela tidur di luar ruangan rumah sakit, cuma dengan beralaskan tikar.
Namun sayang, Alvi harus merelakan ibunya pergi pada Rabu (24/4/2019) dini hari.
Alvi sendiri, mengaku sempat merasakan hal yang tak enak sesaat sebelum sang ibu meninggal dunia.
Ternyata, ibu Alvi meninggal dunia persis di atas tempat tidur yang dipakai almarhum ayahnya kala dirawat di rumah sakit.
"Ruang High Care Unit, Irna Wijaya Kusuma tempat tidur nomor empat. Itu tempat ayah saya dirawat. Jadi masuk ruangan itu, saya langsung nangis langsung kaget," pungkas Alvi.
Supin Indarwati, merupakan salah seorang anggota KPPS yang meninggal dunia saat menunaikan tugasnya mengurusi Pemilu 2019.
Saking banyaknya korban yang berjatuhan, KPU sampai mengusulkan untuk memberikan santunan kepada semua penyelenggara pemilu yang tertimpa musibah.
"Menteri Keuangan telah menyetujui usulan KPU untuk memberikan santunan bagi penyelenggara pemilu yg mengalami kecelakaan kerja selama bertugas dalam Pemilu 2019," kata Komisioner KPU Evi Novida Ginting, Senin (29/4/2019). (*)