Grid.ID – Nikita Mirzani melahirkan anak ketiga tanpa kehadiran suami, Dipo Latief.
Semenjak masa kehamilan, Nikita Mirzani memang sudah tidak mendapat perhatian lagi dari Dipo Latief.
Nikita Mirzani pun sudah menyiapkan mentalnya jikalau nanti Dipo Latief tak mau mengakui anak yang dikandungnya itu.
"Siapa juga yang mau diakuin? Diakuin mau enggak diakuin tidak menjadi kebanggan buat saya."
"Karena saya enggak pernah menyusahkan hidupnya. Yang ada hidupnya saya bikin senang, enggak adalah, ngapain juga," ujar Niki saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Selatan, Kamis (14/2/2019).
Baca Juga : Sudah Siapkan Nama Untuk Anaknya, Nikita Mirzani: Ada Nama Kakeknya Pokoknya
Meskipun tak pernah menampakkan perhatian sebelumnya, Dipo Latief mendadak menunjukkan rasa tanggung jawabnya sebagai seorang suami sekaligus ayah.
Dikatakan oleh sahabat Nikita Mirzani, Fitri Salhuteru, Dipo Latief sempat menelepon saat Nikita Mirzani menjalani proses operasi caesar.
“(Dipo Latief) Nelpon, Uya nanti aja,” ucap Fitri Salhuteru ketika melakukan sambungan panggilan video di tayangan Pagi Pagi Pasti Happy episode Senin (29/4/2019).
Tak hanya sekedar menelepon, Dipo Latief bahkan disebut berniat menjenguk Nikita Mirzani dan anaknya.
Namun Dipo Latief masih terhalang izin dari Nikita Mirzani.
Baca Juga : Punya Banyak Musuh Selama Hamil, Begini Wajah Anak Nikita Mirzani
“Dateng ke sini diijinin nggak?” tanya Fitri Salhuteru ke Nikita masih dalam sambungan panggilan video yang sama.
“Rencana katanya mau dateng tapi nungguin pintunya di buka sama Nikita,” sambung Fitri Salhuteru.
Menanggapi niat baik Dipo Latief, nampaknya hati Nikita Mirzani masih belum luluh.
Nikita Mirzani justru menjawabnya sembari berkelakar.
Baca Juga : Pasca Dilahirkan, Bayi Nikita Mirzani Terpaksa Harus Dirawat di ICU
“Nggak (diizinin) dong. Dipangku dong pintunya biar ga bisa masuk,” jelas Nikita Mirzani.
Sahabat Nikita Mirzani, Uya Kuya, pun bertanya apakah Nikita Mirzani enggan mempertemukan Dipo Latief dan anaknya itu.
Nampak terdengar kesal, Nikita menjawab, “Kata siapa ini anaknya.”
(*)