Grid.ID - Sama-sama menjadi penyitas kanker, Sutopo Purwo memberikan saran kepada Ani Yudhoyono untuk makan ikan gabus dan jus buah naga sebagai pereda sakit setelah kemoterapi.
Namun ternyata, tak hanya makan ikan gabus dan jus buah naga seperti saran Sutopo Purwo, jengkol juga dikabarkan bisa sembuhkan kanker yang diidap Ani Yudhoyono.
Bahkan jengkol disebut-sebut bisa 10 ribu kali lebih kuat dibandingkan kemoterapi untuk menyembuhkan kanker yang diidap Ani Yudhoyono.
Baca Juga : Gempa Banggai Sulawesi Tengah Mengguncang, Sutopo Purwo Nugroho : Gempa Berpotensi, Status Waspada
Seperti yang diketahui, semenjak dinyatakan mengidap kanker pada tanggal 2 Februari 2019 lalu, Ani Yudhoyono hingga kini masih dirawat di rumah sakit, Singapura.
Sudah hampir 3 bulan Ani Yudhoyono dirawat di National University Hospital, Singapura.
Mantan ibu negara RI ke-6 itu juga harus melakukan berbagai treatment agar bisa sembuh dari kanker darah (leukimia).
Seperti yang diwartakan Grid.ID sebelumnya, Annisa Pohan memberikan keterangan dalam sebuah wawancara Ani Yudhoyono harus menjalani transfusi darah dan trombosit secara berkala.
"Donor darah beliau hampir setiap hari, transfusi darah ataupun trombosit. Ini pergantian selang-seling," kata Annisa saat ditemui Grid.ID di kawasan Tendean, Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (16/4/2019).
Tak hanya itu, beliau juga harus menjalani kemoterapi serta donor sum-sum tulang belakang.
Kemoterapi yang harus dijalani Ibu Ani membuat kondisi kesehatannya sempat mengalami penurunan.
Ani Yudhoyono mengakui bahwa proses kemoterapi ini menguras tenaganya.
Banyak pihak yang kemudian memberikan dukungan termasuk Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Sering Alami Sesak Napas, Hobi Minum Kopi Bisa Jadi Pemicu Leukimia
Tak hanya itu, Sutopo Purwo juga menyarankan kepada Ibu Ani Yudhoyono untuk mengonsumsi ikan gabus dan jus buah naga.
Hal ini sempat dibagikannya di laman Instagram beberapa waktu lalu.
"Untuk mengurangi efek kemoterapi itu, perbanyak minum jus buah naga, bit dan buah lainnya.
Baca Juga : Ani Yudhoyono Makin Pucat dan Kurus, Sang Mantu, Aliya Rajasa Tulis Pesan Rindu untuk Sang Mertua
Minum air putih yang banyak untuk melarutkan cairan kemo di tubuh. Makan ikan gabus atau yang protein tinggi.
Minum penambah nafsu makan. Coba untuk meditasi untuk menenangkan hati.," tulis @sutopopurwo.
Namun ternyata, tak hanya ikan gabus dan jus buah naga, jengkol dikabarkan bisa sembuhkan Ani Yudhoyono dari kanker.
Baca Juga : Sama-sama Melawan Kanker, Sutopo Sarankan Ani Yudhoyono Konsumsi Ikan Gabus dan Meditasi
Dilansir dari Nakita.Grid.ID, lembaga kesehatan Swedia, Institute of Health Sciences, memang menyatakan jika jengkol memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik.
Tak hanya mengandung protein, kalsium, fosfor dan zat besi, jengkol juga mengandung banyak vitamin dan banyak antioksidan.
Seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Baca Juga : Sutopo Purwo Nugroho Soroti Kelakuan Miris Penumpang MRT, Bergelantungan & Menginjak Kursi Demi Foto Selfie
Senyawa yang terdapat dalam jengkol inilah yang bisa memberi manfaat pada tubuh termasuk membunuh sel kanker.
Bahkan, jengkol dikabarkan 10.000 kali lebih ampuh melawan kanker dibandingkan pengobatan kemoterapi.
Hal ini lantaran ekstrak jengkol bisa memperlambat pertumbuhan sel kanker dan penyakit kronis lainnya yang menyebabkan peradangan dalam tubuh.
Baca Juga : Menderita Kanker Paru-paru, Sutopo Purwo Nugroho Bahas soal Sahabat Sejati
Percobaan pernah diuji-cobakan pada sel-sel tikus, dan menunjukkan hasil yang sangat positif.
Tak hanya untuk penyakit kanker, jengkol ternyata bermanfaat untuk penderita diabetes, infeksi cacing di saluran pencernaan, sakit magh, dan anemia
Akan tetapi, kita tidak dianjurkan mengonsumsi jengkol dalam jumlah banyak.
Baca Juga : Akibat Kanker Paru-paru, Ini yang Terjadi pada Tulang Punggung Sutopo Purwo Nugroho
Dilansir Grid.ID dari laman hellosehat.com, mengonsumsi jengkol terlalu sering dan terlalu banyak dapat membahayakan kesehatan.
Jengkol mengandung nitrogen yang cukup tinggi, sehingga dapat menyebabkan gangguan fungsi ginjal dan masalah pada sistem perkemihan.
Selain itu, jika proses pengolahan jengkol tidak tepat maka bisa menyebabkan keracunan. (*)