(BACA: Nggak Cuma di Drama Hwayugi, Lee Seung Gi Juga Bakal Tampil di Variety Show Ini loh!)
Ditambah, apakah mereka melakukan hobi, olahraga atau kehidupan sosial setelah bekerja.
Hasilnya tak mengejutkan, karena para pekerja yang gagal membuat batas kerja-kehidupan pribadi mengaku lebih sedikit melakukan pemulihan, dan pada gilirannya lebih lelah.
Selain itu, mereka menjadi pribadi yang kurang berpengalaman dalam keseimbangan kerja-kehidupan pribadi.
(BACA: Kena Nyiyir Netizen, Gitaris Rage Against the Machine Beri Jawaban Menohok)
Temuan ini memiliki implikasi bagi kebijakan perusahaan.
“Kebijakan dan budaya organisasi harus disesuaikan untuk membantu karyawan mengatur batas pekerjaan dan bukan pekerjaan—dengan cara tidak mengganggu kesejahteraan mereka," kata Wepfer.
"Bagaimana pun, gangguan kesejahteraan berdampak pada berkurangnya produktivitas dan kreativitas.”
Pihak perusahaan pun harus cepat bergerak, sebab, sepertiga karyawan mengatakan pekerjaan dan kehidupan tumbuh lebih keras selama lima tahun terakhir.
Setidaknya kesimpulan itu muncul dalam laporan Ernst and Young 2015.
Lalu, hampir satu dari enam milenial di Amerika Serikat mengatakan, mereka mengalami hal yang negatif karena jadwal pekerjaan yang fleksibel. (Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Ingat! Jangan Pernah Bawa Pekerjaan Kantor ke Rumah