Grid.ID - Membawa pekerjaan kantor ke rumah, mungkin suatu hal yang biasa dilakukan.
Tapi siapa sangka, kebiasaan ini dapat membawa dampak buruk jika terus menerus dilakukan.
Menurut sebuah studi dari University of Zurich di Swiss dan University of South Florida, orang-orang yang mengaburkan batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi berisiko mengalami kelelahan.
(BACA: Hasil Penelitian Ungkap Ternyata Faktor Genetik Mempengaruhi Pola Makan Anak Nih!)
Mereka yang melakukan itu tidak bisa melakukan aktivitas yang mengurangi tekanan.
“Karyawan yang menggabungkan pekerjaan ke dalam kehidupan pribadi dilaporkan lebih kelelahan karena mereka kurang pemulihan,” ujar penulis utama dalam studi itu, Ariane Wepfer, seperti yang dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
"Kurangnya kegiatan pemulihan ini juga menjelaskan mengapa orang-orang yang menggabungkan pekerjaan mereka ke dalam kehidupan pribadi, merasa kurang sejahtera."
(BACA: Keenan Pearce Ngelamar Gianni Fajri, Netizen: Nggak Mau Kalah Sama Mantan Yee!)
Studi online itu dilakukan terhadap 1.916 pekerja dari negara-negara berbahasa Jerman, dengan rata-rata berusia 42,3 tahun.
Peneliti menanyakan tentang kemampuan mereka untuk membuat batas-batas kehidupan kerja dan frekuensi memikirkan pekerjaan di luar jam kerja.
Juga soal membawa pulang kerja dan bekerja di akhir pekan.
Para peneliti juga bertanya kepada para responden bagaimana mereka memastikan pekerjaan tidak masuk ke dalam kehidupan pribadi.
(BACA: Nggak Cuma di Drama Hwayugi, Lee Seung Gi Juga Bakal Tampil di Variety Show Ini loh!)
Ditambah, apakah mereka melakukan hobi, olahraga atau kehidupan sosial setelah bekerja.
Hasilnya tak mengejutkan, karena para pekerja yang gagal membuat batas kerja-kehidupan pribadi mengaku lebih sedikit melakukan pemulihan, dan pada gilirannya lebih lelah.
Selain itu, mereka menjadi pribadi yang kurang berpengalaman dalam keseimbangan kerja-kehidupan pribadi.
(BACA: Kena Nyiyir Netizen, Gitaris Rage Against the Machine Beri Jawaban Menohok)
Temuan ini memiliki implikasi bagi kebijakan perusahaan.
“Kebijakan dan budaya organisasi harus disesuaikan untuk membantu karyawan mengatur batas pekerjaan dan bukan pekerjaan—dengan cara tidak mengganggu kesejahteraan mereka," kata Wepfer.
"Bagaimana pun, gangguan kesejahteraan berdampak pada berkurangnya produktivitas dan kreativitas.”
Pihak perusahaan pun harus cepat bergerak, sebab, sepertiga karyawan mengatakan pekerjaan dan kehidupan tumbuh lebih keras selama lima tahun terakhir.
Setidaknya kesimpulan itu muncul dalam laporan Ernst and Young 2015.
Lalu, hampir satu dari enam milenial di Amerika Serikat mengatakan, mereka mengalami hal yang negatif karena jadwal pekerjaan yang fleksibel. (Kompas.com/Kahfi Dirga Cahya)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Ingat! Jangan Pernah Bawa Pekerjaan Kantor ke Rumah