Grid.ID - Teori menyebutkan bahwa menguap adalah cara untuk menghirup oksigen ke dalam aliran darah saat kita lelah.
Teori lain mengatakan, menguap berfungsi sebagai mekanisme untuk mendinginkan otak.
Namun bagaimana menguap bisa menular masih tetap menjadi misteri.
Pernahkah kamu penasaran dengan hal ini?
(BACA: Sudah Kerja Rodi Siang Malam, Syahrini Tidak Ambil Job Akhir Tahun Ternyata Mau Keliling Eropa)
Saat seseorang di sebelahmu sedang menguap, tak lama kemudian kamu juga merasa ingin menguap.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara ketularan menguap dengan kedekatan hubungan antara orang yang pertama menguap dengan yang ditularinya.
Sebuah studi lain menyebutkan bahwa perempuan, yang memiliki rasa empati tinggi, lebih mudah ketularan menguap dibanding laki-laki.
Dan teori paling dominan soal ketularan menguap menyebutkan bahwa fenomena itu terjadi akibat adanya empati dan hubungan sosial yang dekat.
(BACA: Tepat 10 Tahun Berkarya di Dunia Tarik Suara, Syahrini Akan Gelar Konser di Tahun 2018)
Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana dan mengapa?
Nah, mendukung hipotesa bahwa menguap adalah perilaku sosial, berdasarkan study tahun 2009, 2010, dan 2013 para peneliti mendapati bahwa penyandang autisme umumnya tidak ketularan menguap, begitu juga dengan psikopat.