Grid.ID - Di tahun 2017 banyak sekali peristiwa yang menarik.
Nah, Grid.ID berusaha merangkum peristiwa yang terjadi di 2017 ini.
Salah satunya aksi heroik Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Sunaryato.
Dia menyelamatkan nyawa Risma Oktaviani (25) dan anaknya DI (1).
(BACA : Pangeran Arab Jadi Sorotan, Gencar Perangi Korupsi Tapi Beginilah Kemewahan di Dalam Rumahnya )
Peristiwa ini terjadi di sebuah angkot jurusan Rawamangun-Pulogadung Minggu (9/4/2017), sekitar pukul 19.00 WIB.
Sebelumnya Sunaryanto mendapat laporan tentang penodongan tersebut dari warga.
Kemudian Sunaryanto datang ke lokasi kejadian dengan menggunakan seragam lengkap.
Di sana terdapat perampok, Hermawan (28) yang menodongkan senjata tajam ke Risma dan anaknya di dalam angkot.
Sunaryanto lalu berjalan ke pintu angkot dan melakukan negosiasi.
Namun, Hermawan malah berteriak dan memakinya.
Suasana di lokasi sungguh riuh sekaligus mencekam.
Menghadapi itu Sunaryanto tetap tenang dan melanjutkan negosiasinya.
(BACA : Begini Kondisi Makam Olga Syahputra Setelah 2 Tahun Dia Meninggal Dunia )
Hermawan menyuruh Sunaryanto untuk mengendarai angkot.
Tujuannya, agar Hermawan bisa terbebaskan dari amukan massa, dan melarikan diri.
Sedangkan, Sunaryanto meminta ibu dan anak yang ditodong Hendrawan dilepaskan.
Namun, negosiasi keduanya tak kunjung selesai.
(BACA : Datang Ke DWP, Millen Cyrus Jadi Pusat Perhatian Saat Antre di Toilet Cewek! )
Sunaryanto tak patah aral, dia masih membujuk Hermawan untuk melepaskan Risma dan anaknya.
Sementara, massa di sekitar sudah geram melihat tingkah laku Hermawan.
Sunaryanto meminta warga untuk tenang dan sedikit menjauh dari TKP.
Negosiasi keduanya sudah berlangsung selama 30 menit.
"Itu anaknya kasian lho mas sampai tidur gitu," kata Sunaryanto.
"Kalau bapak nembak saya, ibu ini mati sama anaknya," gertak Hermawan
Celurit diarahkan ke anaknya, ibu itu teriak, "Tolong pak, tolong pak," teriak Risma.
"Iya ibu tenang bu, saya tolong, tenang bu ya," jawab Sunaryanto.
Sunaryanto langsung memikirkan langkah yang harus dilakukannya.
Sunaryanto memikirkan dampak buruk sebelum menembak Hermawan.
Pertama, kalau tembak di kepala, berisiko akan mengenai Risma.
Sementara, bila tembakan diarahkan ke tangan kiri, berisiko ke bayi Risma.
Beruntung Sunaryanto cermat melihat tangan kanan Hermawan yang tengah lengah.
"Saya Lillahi Ta'Ala, selawatan tiga kali, baca bismillah, akhirnya baru (pistol menembak tangan kanan Hermawan)," ujar Sunaryanto.
Hermawan berhasil dilumpuhkan, lalu dengan sigap, Sunaryanto langsung menyergap.
Dia merangsek masuk ke dalam angkot untuk mengamankan senjata tajam yang digenggam Hermawan.
Sunaryanto membopong Risma dan Anaknya ke luar Angkot.
Kemudian, dia juga mengamankan Hermawan dan dibawa ke kantor kepolisian Buaran. (*)