Laporan Wartawan Grid.ID, Nurul Nareswari
Grid.ID - Membicarakan perihal musik sudah biasa bagi Ariel Noah.
Namun, bagaimana jika Ariel diajak berbincang mengenai parenting atau cara mengurus anak?
Seperti diketahui, Ariel memiliki satu anak yang kini sudah beranjank remaja.
Anak hasil pernikahannya dengan Sarah Amelia itu bernama Alleia Anata Irham.
Ariel pun membeberkan bagaimana caranya merawat sang anak. Cerita tersebut dibagikan di kanal Youtube Womantalk.com berjudul 'Tips Parenting dari Ariel NOAH'.
Awalnya, pembawa acara dari program Cumbu Iin ini menanyakan tipe ayah seperti apakah Ariel?
Sang pembawa acara pun memberi pilihan, apakah Ariel tipe orangtua yang otoriter, demokratis, temporizer atau pllin plan, appeaser atau protektif, permissive atau bebas, dan otoritatif atau bebas namun bertanggung jawab.
Baca Juga : Beralih Menjadi Politisi, Intip Rumah Mewah Milik Desy Ratnasari di Sukabumi yang Bernuansa Minimalis
Mendengar istilah tersebut, Ariel pun bingung termasuk tipe orangtua yang seperti apa.
Kendati demikian, ia akhirnya menjelaskan bahwa sebagai orangtua hal yang harus dipunya adalah guardian alias bisa menjadi penjaga bagi anak-anaknya.
"Pasti orangtua itu pertamanya yang harus dipunya itu sebagai guardian. Jadi dia akan kayak penjaga gitu, mungkin juga pendididik," jawab Ariel seperti dikutip dari Youtube Womantalk.com.
Namun, Ariel tak memungkiri meski berperan dalam mendidik, faktor lingkungan juga berdampak besar pada perilaku sang anak.
"Tapi sebagai pendidik juga nggak bisa 100%. Karena kita ngalamin sendiri. Dari rumah dapat budi pekerti tapi saat kita mulai agak gede yang ngajarin kita adalah lingkungan."
"Pengaruh dari temen-temen biasanya akan lebih kuat. Akhirnya dari kita yang mengajari mereka, memang kita harus siap-siap menerima jagain mereka," lanjut Ariel.
Baca Juga : Hanya untuk Bertemu Bupati, Seorang Bocah 12 Tahun Rela Jalan Selama 12 Jam Tanpa Alas Kaki
Ariel tak memungkiri bahwa setiap anak pasti melakukan kesalahan.
Namun, dari kesalahan itu lah dirinya menilai bahwa sang anak akan belajar.
Oleh karena itu, ia menghindari sifat overprotektif yang justru akan mengekang sang anak mencoba hal baru dan tidak terdidik untuk mandiri.
"Karena kalau overprotektif itu kadang-kadang dia itu enggak dibiarkan untuk melakukan kesalahan jadi dia enggak bisa belajar dari kesalahannya," papar Ariel.
(*)