Find Us On Social Media :

Miris, Kisah Pemuda yang Menghidupi 9 Adiknya Hingga Putus Kuliah karena Kedua Orangtuannya Telah Meninggal

By Adrie P. Saputra, Senin, 18 Desember 2017 | 17:40 WIB

Kisah pilu Muhammad Izhak.

Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra

Grid.ID - Kisah pilu dialami oleh seorang pemuda yang terpaksa putus kuliah.

Muhammad Izhak, seorang pemuda yang berasal dari Sulawesi.

Tepatnya di Dusun Tojangan, Desa Pasiang, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Dia anak sulung dari 10 bersaudara.

(BACA: Pria Palestina Berkursi Roda yang Panjat Tiang Listrik, Perjuangannya Tamat di Moncong Bedil Pasukan Israel)

Dikutip Grid.ID dari FAcebook Yuni Rusmini, pemuda berusia 22 tahun itu terpaksa mengorbankan kuliahnya demi menghidupi sembilan orang adiknya setelah kedua orangtuanya meninggal.

Sekitar tiga tahun lalu, Ishak mendapatkan Beasiswa Pendidikan untuk Mahasiswa Miskin (Bidikmisi) untuk berkuliah Institut Teknologi Bandung (ITB), Jurusan Teknik Kimia.

Namun, hanya empat semester ia menuntut ilmu di ITB sebelum akhirnya memutuskan untuk pulang kampung.

Dia pulang kampung demi merawat adik-adiknya, karena kedua orangtuanya meninggal.

(BACA: Mengharukan! Begini Perjuangan Seorang Ibu yang Melahirkan 6 Anak Kembar Dalam Waktu Kurang Dari 5 Menit)

Pertengahan Februari 2017 lalu ibu Muhammad Izhak meninggal dunia karena menderita tumor derektum.

Sementara ayahnya tiga minggu lalu mengembuskan nafas terakhir karena penyakit tuberculosis (TBC) yang dideritanya.

Keputusannya untuk berhenti kuliah diambil sejak ibunya meninggal, karena sejak saat itu bapaknya juga sudah sakit-sakitan dan akhirnya meninggal juga tiga minggu lalu.

Ia terpaksa berhenti kuliah krn harus mengurus 9 adik-adiknya.

(BACA: Berkali-kali Ikuti Ajang Pencarian Bakat di Televisi, Gini Perjuangan Riana 'The Sacred' Sebelum Juarai Asia's Got Talent 2017)

Ia akhirnya menjadi tulang punggung keluarga.

Adiknya itu ada yang masih kelas 2 SMP, kelas 1 SMP, kelas 6 SD, bahkan ada yang masih TK, dan yang paling kecil itu masih usia 19 bulan.

Dari pihak ITB saat itu sdh mengusahakan spy dia bisa tetap kuliah, namun kondisi memang tidak memungkinkan untuk dia tetap kuliah.

Izhak saat ini mencari nafkah dengan membuat gula merah.

(BACA: Begitu Menyayat Hati.. Begini Kisah Perjuangan Seorang Ibu Hidupi 7 Anaknya)

(*)