Grid.ID - Nggak tahan selalu jadi korban bullying, BS (13) siswa kelas VII SMPN 1 Boyolangu Tulungangung, Jawa Timur, putuskan untuk berontak.
Cara yang dilakukan BS adalah menantang siswa bernama CTR (14) yang selama ini melakukan pembullyan padanya.
Perkelahian itu berlangsung singkat dan keduanya dipisah oleh teman-temannya.
Namun, CTR kemudian datang bersama dua temannya, EK (14) dan VT (14).
Tiga siswa ini kemudian mengeroyok BS hingga terjatuh.
Saat jatuh itu kepala BS membentur pinggiran lantai, hingga kepalanya terluka parah.
"Semua memukuli saya. Setelah saya jatuh, mereka kabur," ucap BS.
Pihak keluarga sempat melapor ke Polsek Boyolangu dan selanjutnya VT dan CTR ddiamankan.
Namun, Ek melarikan diri.
Menurut penuturan VT, ada yang memaksa agar BS dan CTR berkelahi.
VT juga mengaku tidak ikut memukul CTR.
Bahkan VT mengaku yang melaporkan kejadian itu guru yang sedang berjaga.
"Waktu itu tidak ada pelajaran karena persiapan penerimaan rapor. Saya lapor ke guru yang piket," terang VT.
(BACA : Pria Paruh Baya Meninggal Mendadak di Pinggir Jalan, Istrinya Pun Langsung Datang Menjemput)
Masih menurut VT, laporannya itu malah ditertawakan oleh guru jaga. Untuk kedua kalinya VT melapor ke guru. Namun saat itu BS sudah terluka dan berlumuran darah.
"Saya tidak ikut mengeroyok, saya justru berusaha memisah," ucap VT.
Informasi dari para siswa SMPN 1 Boyolangu, Ek adalah siswa yang nakal.
Sebelumnya Ek pernah diproses Polsek Boyolangu karena kasus perkelahian.
Namun perkaranya tidak sampai masuk ke ranah hukum.
Pihak keluarga BS secara resmi melapor ke polisi. Kapolsek Boyolangu, AKP Puji Widodo mengaku sudah memeriksa pelaku.
Namun karena masih anak-anak, perkara ini dilimpahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Tulungagung.(*)