Yah saya serahkan kasus ini sepenuhnya kepada pihak berwajib," tutupnya.
Sementara itu, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Adi Sulistyo Utomo mengatakan, kecelakaan maut tersebut diduga terjadi lantaran bus bernomor polisi AB 7267 JN yang dikemudikan oleh Budi Mulyo (41) mengalami rem blong.
(BACA : Temukan Tas di Bawah Jembatan, Pemulung Ini Malah Bernasib Tragis Setelah Membukanya)
Ia pun menegaskan, saat kejadian sopir murni dalam kondisi fit alias tidak mengantuk dan tidak terpengaruh minuman beralkohol.
Kini, setelah mendapatkan perawatan di RSUD Buleleng, sang sopir yang diketahui berasal dari Yogyakarta itu telah diamakan di Mapolres Buleleng.
"Busnya juga sebenarnya masih layak jalan. Hanya saja sopir memang mengaku baru kali ini melintas di jalur Gitgit.
Sehingga saat bekendara dia terus bermain dengan rem, hingga akhirnya membuat rem bus menjadi blong.
Saat blong, sopir terpaksa banting stir ke kanan (ke arah tebing) sebab di sebelah kanan itu kan jurang.
Nah nahasnya, disaat bersamaan melintas Scoopy yang ditunggangi korban. Penyebab pastinya masih kami dalami lagi," terangnya.
Sementara itu, Dirut RSUD Buleleng, Gede Wiartana menyebutkan, jumlah korban yang diterima dalam kecelakaan itu sebanyak 19 orang.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan mengerikan terjadi di jalur tengkorak Singaraja-Gitgit kilometer 12-13, di Banjar Bunut, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali, Minggu (17/12/2017) sore.
(BACA : Kerap Dibilang Lebih Cantik Mamanya, Begini Pesona Ibunda Ariel Tatum Semasa Muda)