Find Us On Social Media :

Terungkap! Pemerkosa dan Pembunuh Diplomat Inggris Rebecca Dykes, Ini Kronologinya

By Adrie P. Saputra, Selasa, 19 Desember 2017 | 19:50 WIB

Seorang diplomat Inggris Rebecca Dykes.

Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra

Grid.ID - Seorang sopir Uber lokal yang menghabiskan waktu di penjara telah mengakui telah melakukan percobaan pemerkosaan dan pembunuhan diplomat Inggris Rebecca Dykes.

Dikutip Grid.ID dari The Sun, Tarek Hesso (35), ditangkap hari ini dalam sebuah serangan menjelang fajar di rumahnya setelah mobilnya dikaitkan dengan kejahatan tersebut oleh kamera CCTV.

Seperti banyak tempat di dunia, supir uber di Lebanon tidak memiliki catatan kriminal.

Namun seorang pejabat keamanan senior di sana mengatakan bahwa tersangka telah ditangkap atas berbagai tuduhan terkait narkoba antara tahun 2015 dan 2017.

(BACA: Sadis, Ditemukan Mayat Korban Pembunuhan dan Pemerkosaan di Sungai Cibongor, Pelaku Berhasil Ditangkap)

Dia telah menjalani hukuman di penjara karena beberapa pelanggaran ini.

Insiden ini adalah yang terbaru untuk menyoroti masalah keamanan di Uber, yang telah dilucuti dari izin operasinya di London pada bulan September karena kekhawatiran tentang pemeriksaan latar belakang pengemudi.

Seorang sumber peradilan mengatakan kepada AFP, "Tahanan tersebut telah mengakui bahwa dia memanfaatkan keadaan mabuk wanita muda tersebut dan dia berkendara menuju jalan raya tanpa dia sadari dia menepi di tempat yang sepi."

"Ketika dia mulai menyerangnya secara seksual, Rebecca menolak, dia bisa melarikan diri dari mobil dan mulai menjerit, sampai dia membawanya kembali ke mobil dan mencekiknya."

(BACA: PSK di Pemalang Tewas, Pembunuhnya Telah Terciduk, Rupannya Begini Motif Pembunuhannya)

Seorang petugas keamanan mengatakan bahwa pengemudi "mencoba memperkosanya dan saat dia menolak, dia mencekiknya dan melemparkannya ke tempat sampah".

Yang lain percaya bahwa dia telah diperkosa dua kali.

Telah dilaporkan dia diperkosa sebelum dicekik, meski polisi belum mengkonfirmasi hal ini.

Mayatnya ditemukan dibuang di sisi jalan tol.

(BACA: Kampanyekan Hidup Sehat, Model Cantik Ini Malah Panen Bullyan, Hingga Ancaman Pemerkosaan!)

Polisi menemukan jejak ban kendaraan yang dekat dengan tubuhnya.

Sopir Uber telah menjemputnya dari sebuah pesta di bar dekat pusat kota.

Teman-temannya yang berduka dibawa oleh penyidik akhir pekan lalu untuk mencari tahu posisi terakhirnya.

Dia pulang sekitar pukul 02:30 dini hari pada hari Sabtu saat dia mengalami isiden tragis tersebut.

Seorang juru bicara Uber hari ini mengatakan, "Kami merasa ngeri dengan tindakan kekerasan yang tidak masuk akal ini. Hati kami ada bersama korban dan keluarganya."

(BACA: Sadis, Ditemukan Mayat Korban Pembunuhan dan Pemerkosaan di Sungai Cibongor, Pelaku Berhasil Ditangkap)

"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang untuk membantu penyelidikan mereka dengan cara apapun yang kami bisa."

Seorang teman mengatakan kepada Sky News, "Dia adalah seorang wanita yang sangat berhati-hati, cerdik dan sangat cerdas. Dia memiliki tingkat pelatihan keamanan tertinggi."

"Saya tahu dia mengikuti prosedur, dia sangat menawan, ramah dan berdedikasi pada pekerjaannya. Dia bukan tipe wanita yang bisa berjalan sendiri."

"Ada banyak orang di Beirut yang marah dengan kurangnya informasi yang dikeluarkan tentang kematiannya, dan memiliki kecurigaan."

(BACA: Sisi Gelap Dunia Hollywood yang Baru Terungkap, dari Pelecehan Seks Sampai Pemerkosaan)

Hugo Shorter, duta besar Inggris untuk Lebanon, mengatakan, "Seluruh kedutaan sangat terkejut."

Polisi percaya Rebecca, yang bekerja dengan Departemen Pembangunan Internasional (DID), dibunuh sekitar pukul 4 pagi.

Rebecca, yang brilian dapat berbicara dalam empat bahasa, sudah siap terbang pulang untuk bersama keluarganya untuk Natal akhir pekan ini.

Dia bekerja sebagai manajer program dan kebijakan dengan DID dan sebagai manajer kebijakan dengan tim Libya di Kantor Luar Negeri (FCO), menurut laman LinkedIn-nya. (*)