Grid.ID – Sebuah kejadian tragis menimpa seorang biksu yang tengah meghabiskan 19 malam dihutan untuk merengungkan ajaran agamanya.
Dilansir dari Daily Mirror, Biksu malang tersebut diketahui bernama Phra Prapop Chanphaikhor, dirinya tewas terinjak gajah liar saat bertapa di retret Chachoengsao, Thailand.
Dirinya hampir berhasil melewati masa pengasingan. Namun nasibnya sungguh malang, dan pada akhirnya ia mati di kaki gajah.
Baca Juga : Kisah Tragis Mary, Diperlakukan Seperti Binatang Oleh Orangtuanya Sendiri Hingga Tewas
Menurut laporan, Prapop menolak sebuah peringatan ketika pelacak gajah mengatakan, bahwa ada kawanan gajah mendekati area itu.
Bahkan ia menolak untuk memindahkan tendanya, selama dua malam di lokasi tempatnya meditasi.
Dia mengatakan, bahwa dia menikmati 'suasana damai', dan menolak untuk pergi. Meskipun penduduk setempat memperingatkannya.
Tragisnya, Prapop tewas dengan tulang rusuk, lengan dan kaki yang patah di dekat tenda meditasinya di perkebunan kelapa sawit di Chachoengsao, Thailand tengah.
Baca Juga : Akhir Tragis Seorang Balita yang Dihimpit dengan Kursi Mobil Hingga Otaknya Rusak dan Meninggal
Pemimpin desa setempat, adalah orang pertama yang menemukan jenazah, Prapop yang terseret 15 meter dari tendanya.
Petugas penyelamat kemudian, membawa jenazahnya ke rumah sakit Tha Takiab, di mana dokter mengatakan dia telah mati setidaknya 6 jam lalu.
Pemimpin desa Somjit mengatakan kepada polisi bahwa, Prapop menetap di tenda selama dua malam bersama biksu yang lain.
Baca Juga : Menang Lotere Rp 21 Miliar, Kakek ini Justru Berakhir Tragis Dipangkuan Pacar 18 Tahunnya
Tapi salah satu biksu sudah mengamankan diri, sejak mereka diberitahu bahwa tempat itu adalah lorong ratusan gajah lewat.
Diperkirakan bahwa, ada 15 gajah berjalan di hutan pada tengah malam, untuk mencari makan, sebelum akhirnya mereka menginjak Prapop.
Kepala desa mengatakan, ini bukan pertama kalinya gajah liar mengganggu manusia, dan beberapa penduduk juga sempat terluka akibat gajah liar.
Dia berkata, "Kawanan liar baru-baru ini mulai menetap di sekitar perkebunan dan ladang, menghancurkan produk pertanian, dan melukai orang."
Baca Juga : Tak Hanya Putri Diana, 4 Putri ini Berakhir dengan Tragis Salah Satunya dari Indonesia
"Mereka juga tidak kembali ke habitat alami mereka," imbuhnya.
"Kami menghubungi petugas satwa liar untuk berdiskusi dan menemukan cara untuk menyelesaikan masalah serius sebelum gajah-gajah ini menjadi terlalu agresif untuk ditangani," jelasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, “Seorang Biksu Merelakan Dirinya Tewas Diinjak Gajah Liar, Alasannya Sungguh Bijak “