Find Us On Social Media :

Tanggapan Arie Untung Terkait Kabar Opick Membawa Rambut Nabi Muhammad ke Indonesia

By Rangga Gani Satrio, Sabtu, 11 Mei 2019 | 16:56 WIB

Arie Untung yang ditemui tim Grid.ID di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu (11/4/2019).

Laporan Wartawan Grid.ID, Rangga Gani Satrio

Grid.ID - Penyanyi religi Opick dikabarkan mendapat kepercayaan untuk membawa rambut Nabi Muhammad SAW ke Indonesia.

Kebenaran kabar tersebut menimbulkan pro dan kontra bahkan sempat diragukan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia).

Komedian Arie Untung pun akhirnya ikut menanggapi kabar tersebut.

Baca Juga : Ikut Ujian Kesetaraan Paket B, Andika Mahesa Eks Kangen Band Belajar Bareng Siswa SMP

Arie Untung memang belum membenarkan kabar tersebut, tapi dia sudah mengucap syukur apabila memang Opick yang diberi amanat membawa rambut Nabi ke Tanah Air.

"Benar atau tidak saya belom bertabayun (mencari tahu kebenarannya) belum bisa berkomentar," kata Arie Untung yang ditemui tim Grid.ID di kawasan Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu (11/4/2019).

"Tapi kalau beliau dapet itu asli selamat untuk beliau masya Allah berarti memang dipercaya," sambungnya.

Baca Juga : Justin Bieber Rilis Lagu I Don't Care, Buat Selena Gomez Atau Hailey Baldwin?

Meskipun kebenarannya belum dipastikan, Arie Untung menduga Opick kemungkinan mendapat kepercayaan itu lantaran kebaikan yang pernah diperbuatnya.

"Beliau tuh bolak-balik ke Turki karena untuk pengungsi Palestina yang ada di sana."

"Bolak-baliknya itu dilakukan dengan ikhlas ya mungkin ada reward kepercayaan dari Allah SWT. Kita enggak tahu siapa tahu itulah yang membuat," ucap Arie Untung.

Baca Juga : Hidup Bergelimang Harta, Hewan Ini Buat Mayangsari 'Geli'

Bertepatan dengan momen ini, Arie Untung pun mengungkap pengetahuan seputar sejarah Islam yang berhubungan dengan rambut Nabi Muhammad.

"Saya tahu rambut Rasulullah itu ada di Turki kalau enggak salah, itu ada di museum Sultan Ayub jenggotnya ada di Verstapel kalo enggak salah."

"Dan kenapa di Turki, karena dulu Usmani menguasai Arab juga tapi kalo ke Turki mungkin saja benar bisa jadi," pungkasnya.

(*)