Find Us On Social Media :

Kisah Sejarah Tabuhan Beduk Saat Bulan Ramadan, Sarat Makna dan Berjasa dalam Masa Perjuangan

By Nicolaus, Sabtu, 11 Mei 2019 | 18:16 WIB

Ilustrasi Beduk

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Grid.ID- Tradisi bulan ramadan tak bisa dilepaskan dari bunyi tetabuhan beduk dan kentongan.

Suara tetabuhan itu sangat sarat dengan makna dan ternyata telah menjadi tradisi sejak jaman dahulu kala.

Yang paling familiar di masyarakat tentang bunyi tetabuhan ini adalah didengar ketika menjelang sahur dan buka puasa.

Baca Juga : Parodikan Lagu Baru Blackpink Jadi Versi Ramadan, Sekelompok Ibu-Ibu Komplek Mendadak Viral di Youtube

Lalu apa sebenarnya makna yang ada dibalik suara tetabuhan itu?

Dilansir Gridhot.ID dari web resmi nu.or.id, dijelaskan bahwa menurut sejarahnya tradisi tetabuhan itu merupakan warisan bagi umat muslim di Indonesia yang sarat makna.

Tradisi tetabuhan itu sering juga disebut 'Tedur'.

Baca Juga : Berbeda dengan Orang Tajir yang Biasa Koleksi Kendaraan Mewah, Sandiaga Uno Cuma Punya 2 Mobil Senilai Rp 300 Juta

Tedur adalah peninggalan Wali Songo yang masih dilestarikan hingga sekarang. Bahkan saat masa penjajahan, tedur turut berperan mengusir penjajah.

Baca Selengkapnya