Berharap anaknya masih bisa terselamatkan, Wilawan langsung menghubungi rumah sakit, sayangnya takdir berkata lain.
"Aku bergegas keluar dan melihat apa yang terjadi. Lalu aku bergegas mencari bantuan dengan harapan bisa menyelamatkan bayiku, tapi aku salah," ungkap Waliman dengan menyesal.
Jenazah sang bayi kemudian dikirim ke Institute of Forensic Medicine untuk menjalani autopsi.
Atas kejadian ini, Wilaman mengaku benar-benar menyesal dan merasa bersalah.
"Sekarang aku benar-benar berharap bisa membalikkan waktu. Aku harusnya bisa lebih hati-hati dan tidak pernah membiarkannya lepas dari pandangan selamanya," pungkas Wilaman.
(*)