Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - "Inilah seburuk-buruknya mimpi buruk," ujar Katrina Arthur kepada Eyewitness News.
Sekarang kamu bisa memesan hotel secara online.
Pilih kamar yang disuka, pesan, dan lalu bayar.
Semudah itu bertransaksi di jaman sekarang.
(Baca juga: Ditilang Polisi, Pengendara Motor Ini Malah Lakukan Sesuatu yang Aneh Banget!)
Tapi, pasangan berikut ini justru alami kerugian yang luar biasa keji.
Hotel yang dipesan tidak sesuai ekspektasi.
Dikutip wartawan Grid.ID dari International Business Times, Katrina Arthur dan suaminya tinggal di Brown County Abbey Inn & Suite.
Ini merupakan sebuah hotel yang berlokasi di Nashville, Amerika Serikat (AS).
(Baca juga: Ibu Nekat Bantai Remaja yang Telah Setubuhi Putri Ciliknya)
Tempat ini awalnya dipilih karena ingin meluangkan waktu menyendiri.
Awalnya pengalaman ini akan menjadi menyenangkan.
Namun semuanya tiba-tiba berubah menjadi mimpi buruk.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Sputnik, kamar yang dipesan sungguh luar biasa buruk.
(Baca juga: Balita Ini Menulis Surat Pada Sinterklas, Isinya Sangat Memilukan)
AC tidak dapat dipakai.
Air di pancuran tidak mampu beroperasi dengan baik.
Yang lebih parah, mereka harus membersihkan kamar hotel itu sendiri.
Pegawai dan layanan hotel sungguh buruk.
(Baca juga: Luar Biasa, Nenek dan Cucu Ini Diwisuda Bersama)
"Kami tidak melihat siapa pun yang bisa diajak bicara."
"Jadi saya putuskan untuk menghubungi nomor yang terakhir masuk."
"Secara otomatis, telpon terhubung ke pengecara atau sesuatu yang aneh semacamnya."
"Jujur ya, sebenarnya saya harus bersih-bersih kamar sendiri."
Kembali dikutip dari Eyewitness News, "Ruangan itu tidak terawat dan sepertinya tidak dibersihkan sama sekali sejak orang terakhir datang."
"Kami memeriksa seprai lalu menemukan rambut dan kotoran."
Setelah keluar dari mimpi buruk itu, mereka menerima email dari hotel.
Sebagaimana hal pada umumnya, pihak hotel kemudian meminta ulasan.
(Baca juga: Wah, Ternyata Kotoran Panda Bisa Jadi Tissu Juga loh! Ini Faktanya)
Bak gayung bersambut, pasangan tersebut memuntahkan unek-uneknya.
Barang betul mereka tidak puas selama menginap di hotel.
"Tentu saja jujur."
"Saya ingin orang tahu agar tidak mebuang-buang uang."
(Baca juga: Tabrak Batu Nisan di Makassar, Begini Kondisi Truk dan Supirnya )
"Biasanya orang menabung dan memakai untuk acara-acara khusus."
Usai memberi ulasan, pasangan ini malah dapat nelangsa.
Mereka malah dipaksa harus membayar sekitar 5 juta rupiah.
Tidak hanya itu, mereka terpaksa harus menarik ulasan atau bersiap untuk menghadapi neraka bernama persidangan.
(Baca juga: Tegangnya Kisah Sopir Uber doi Surabaya Terjebak Macet, Penumpangnya yang Lagi Hamil Sampai Lakukan Ini)
"Saya merasa mereka menghukum perbuatan jujur dan tentu ini tidak adil."
"Saya sangat marah karena mereka melakukan itu."
Tidak terima, mereka membawa persoalan ini ke kantor Kejaksaan Agung.
Saat ditelusuri, ternyata hotel ini punya kebijakan aneh.
(Baca juga: Ya Ampun! Remaja 15 Tahun Merampok dan Memperkosa Nenek-nenek, Menurut Keluarga Ini Penyebabnya)
Pihak hotel punya hak untuk menghukum konsumen yang memberi ulasan negatif.
Kurang lebih begini bunyi peraturannya.
"Para tamu setuju jika menemukan masalah dengan akomodasi dan gagal memberi kesempatan untuk mengatasi persoalan tersebut sementara mereka bersama kami,"
"Dan atau menolak upaya eksklusif dari kami, namun malah meremehkan dengan cara apa pun,"
(Baca juga: Video: Penumpang Kapal Kaget, Tiba-tiba Pria Paruh Baya Ini Nekat Terjun ke Laut) "Maka kami berhak untuk memberi tarif tambahan sebesar 5 juta."
Sebagai tambahan, hotel juga punya hak untuk membawa persoalan ke meja hijau.
Insiden buruk ini terjadi pada bulan Maret 2016.
Meski begitu, baru-baru ini kantor Kejaksaan Agung melempar dakwaan kepada manajemen hotel.
(Baca juga: Waduh! Curhatan Istri Cantik Ini Viral di Medsos, Gegara Suami yang Sudah Minta Maaf CLBK ke Pelakor yang Sama)
Dikutip wartawan Grid.ID dari WRTV, tindakan yang dilakukan sudah melanggar Undang-Undang Penipuan Konsumen.
Tuntutan menyatakan bahwa pihak hotel tidak berhak untuk menyerang sebuah ulasan yang diberikan oleh konsumen.
Sebab, para konsumen punya hak atas kebebasan berbicara.
Model kebijakan bejat ini dijuluki 'tidak adil, kasar, dan menipu'.
(Baca juga: Edan, Seorang Ibu Tega Membunuh dan Memutilasi Putrinya yang Berusia 12 Tahun, Ternyata Ini Penyebabnya)
Hingga berita ini diturunkan, manajemen hotel belum memberikan tanggapan.
Tenang, jangan takut bila ingin memberi ulasan jujur ya.
Kamu tentu punya kebebasan untuk mengemukakan pendapat di muka umum.(*)