Laporan Wartawan Grid.ID, Nopsi Marga
Grid.ID - Kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) memang marak terjadi.
Tak hanya di Indonesia, KDRT juga sering dialami oleh masyarakat luar negeri, termasuk Thailand.
Kisah pilu datang dari seorang ibu rumah tangga di Thailand.
Baca Juga : Dua Belas Tahun Tinggal di Tempat Tak Layak Huni, Keluarga Ini Bercita-cita Makan Ayam Goreng Saat Ramadan
Wanita yang berumur 36 tahun ini, mengunggah postingan sebuah gambar di Facebook yang memperlihatkan luka di sekujur tubuhnya.
Sehari-hari, wanita ini bekerja di sebuah panti pijat.
Mengenal sang suami juga di panti pijat tempatnya bekerja.
Sang suami yang berusia 10 tahun lebih muda dari si wanita, tidak memiliki pekerjaan, sehingga hanya mengharap uang dari sang istri.
Selain meminta uang kepada sang istri, laki-laki yang tidak disebutkan namanya ini juga tega menganiaya wanita yang dinikahinnya, selama kurun waktu yang cukup lama.
Pengorbanan sang istri pun patut diacungi jempol.
Pasalnya, sang istri bahkan rela untuk menabung uang hasil jerih payahnya selama bekerja untuk mendukung sang suami membuat sebuah usaha.
Baca Juga : Lihat Foto Jadul Syahrini Pakai Kaftan dan Tas Harga Lebih dari 1 Milyar Rupiah, Bukti Kaya dari Dulu!
Tidak berhasil dalam membuat usaha, sang Istri enggan memberikan uang.
Hal ini memicu sang suami untuk bertindak lebih nekat.
Setelah dipukuli, sang wanita merasakan sakit perut dan mengalami keguguran.
Geram dengan tindakan suami, wanita 36 tahun ini memotret keadaannya sebagai bukti dan berobat ke rumah sakit.
Melansir laman World of Buzz, Polisi setempat yang melihat postingan kekerasan di Facebook mengakui belum menerima pengaduan dari masyarakat.
Wanita ini memiliki 2 orang anak, satu dari suami nya terdahulu, dan satu dari suaminya saat ini.
Tak hanya satu kali, laporan kasus KDRT di Thailand melonjak pada tahun 2019.
Melansir laman Bangkokpost.com, sejak 1 Januari, telah ada 28 laporan kematian terkait kekerasan dalam rumah tangga.
Baca Juga : Lihat Foto Jadul Syahrini Pakai Kaftan dan Tas Harga Lebih dari 1 Milyar Rupiah, Bukti Kaya dari Dulu!
Dari 28 kasus kekerasan, mengakibatkan 33 kematian, hal ini lebih banyak dibandingkan dengan tahun 2018 yang memakan korban 10 orang.
Alkohol memiliki peran yang besar sebagai pemantik terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
Dari 28 kasus terkait kekerasan, permasalahan yang dipicu oleh alkohol sebanyak 41 persen, kata Jadej, seperti yang Grid.ID kutip dari laman Bangkokpost.com
Jadej juga mengatakan bahwa perempuan lebih rentan terhadap kekerasn dan sering menjadi korban KDRT. (*)