Baca Juga : Bisa Didenda Hingga 1 Miliar, Inilah Alasan di Balik Larangan Makan Permen Karet di Singapura
"Waktu itu ada iklan, nah ini Yosan nih, wah zaman dulu gue suka makan," katanya.
"Pengen ingat rasanya bagaimana, masih ada enggak sih? Manisnya saya sudah lupakan bagaimana, coba deh beli," jelas Dendi di kantornya.
Dendi saat itu juga langsung memesan dua dus permen karet tersebut.
Baca Juga : Bilqis Sebut 'Minta Ayah Sekarang,' Ayu Ting Ting: Bingung Kayak Minta Permen
Masing-masing dus diketahui berisi 60 permen dan satu dusnya berharga Rp 19.000.
Keinginannya menikmati jajanan masa anak-anaknya kemudian terbayarkan setelah dua dus permen tersebut datang.
Awalnya Dendi tidak ada niatan untuk mengumpulkan huruf undian Yosan karena memang hanya ingin nostalgia rasa jajanan tersebut.
Baca Juga : Permen Legendaris 'White Rabbit' Kini Dalam Bentuk Es Krim!
Bahkan saat dikantor, Dendi sempat membagi-bagikan permen tersebut.
Esoknya saat Dendi ingin kembali memakan permen tersebut, tak diduga dirinya malah menemukan huruf N yang disebut mitos itu.
Bungkusan dengan huruf N diberi stempel berwarna biru dan ada tanda tangan di dalamnya.