Find Us On Social Media :

Seorang Mahasiswa Kedokteran Meninggal Setelah Mendonorkan Spermanya

By Hyashinta, Kamis, 21 Desember 2017 | 22:19 WIB

Seorang mahasiswa kedokteran tiba-tiba meninggal

Grid.ID - Ilmu kedokteran merupakan salah satu jurusan kuliah paling diminati.

Ada yang ingin jadi dokter karena keingingan sendiri.

Namun ada pula yang merupakan kehendak orang tua.

Apapun itu semua bertujuan sama yaitu ingin menjadi dokter di kemudian hari.

(BACA: Waspada! Jangan Sampai Salah Membersihkan Wajah Jika Tidak Ingin Terlihat Cepat Tua, Pasti 5 Kesalahan Ini Masih Sering Kamu Lakukan)

Dilansir reporter Grid.ID dari Shanghaiist, seorang mahasiswa jurusan kedokteran bernama Zheng asal Wuhan, Tiongkok, mengikuti sebuah program di universitasnya.

Program tersebut berupa bank sperma.

Zheng secara sukarela mengambil bagian dalam program tersebut.

Zheng lantas melakukan pemeriksaan kesehatan di bulan Januari 2011.

(BACA: Ternyata Ini 4 Benjolan pada Miss V yang Harus Diketahui, Memangnya Apa Saja?)

Setelah dinyatakan sehat, Zheng menyumbangkan spermanya 4 kali dalam rentang waktu 11 hari.

Pada tanggal 12 Februari 2011, staf di pusat donasi sperma menyadari bahwa Zheng tidak keluar dari kamar pribadinya lebih dari 2 jam.

Mereka lantas masuk ke dalam kamar Zheng.

Yang membuat kaget mereka menemui Zheng sudah tak sadarkan diri di kasur.

(BACA: Viral Tiket Parkir Bandara Sampai Lebih Dari Rp 200 Ribu, Ini Fakta Versi Pihak Pengelola Parkir Kalau Tiket Hilang)

Dokter tidak dapat menolongnya dan dia dinyatakan meninggal di tempat kejadian.

Keluarga Zheng pun menuntut kompensasi sebanyak empat juta yuan karena kejadian ini.

Keluarga korban percaya bahwa program tersebut bertanggung jawab untuk atas kematian Zheng.

Akhirnya pengadilan memutuskan bahwa pihak universitas memberi santunan keluarga sebanyak 190.000 yuan (Rp 391 juta).