Grid.ID - "Kanker mungkin ada dalam diri saya, tapi dia tidak menentukan siapa saya", ujar Talitha Sargeant.
Mungkin kanker merusak kebahagiaan pasangan yang baru saja menikah ini.
Mantan terapis okupasi, Talitha Sargeant (29) dari Midhurst menikah dengan perawat kesehatan mental Mathew, pada bulan Oktober 2016 silam.
Dilansir Grid.ID dari laman dailymail.com, tanda-tanda kanker dialami oleh Sargeant saat memulai perjalanan bulan madunya ke Inggris.
Dirinya mengalami menstruasi dalam jumlah yang banyak.
Sargeant mendeskripsikan bahwa begitu banyak darah yang keluar dari tubuhnya seperti orang yang baru saja di bunuh.
Sargeant dan suami kembali ke Inggris pada tangga 11 november untuk melakukan pemeriksaan lanjut.
Sargeant melakukan pemeriksaan ultrasound di Rumah Sakit Horsham, di mana hasilnya ditemukan gumpalan di leher rahimnya.
(BACA: Sambut Hari Ibu, Para Ibu di Lombok Utara Diajak Untuk Menulis dan Mendongeng)
Pada tanggal 21 Desember, Sargeant benar-benar merasa takut akan hasil pemeriksaannya.
Tepat pada tanggal 24 Desember, Sargeant menerima salinan surat dari kantor kolposkopi.
Surat itu menyatakan gumpalan berukuran 7 cm di leher rahim tersebut kemungkinan besar adalah kanker.
Sargeant mencoba menikmati Natal sebaik mungkin hingga 3 Januari 2017 dia melakukan penyelidikan serviks.
Dikonfirmasi, dirinya terserang kanker serviks stadium 2B.
Dirinya melakukan pengobatan dan berhasil menghilangkan tumor.
Namun, tepat tanggal 14 Juli 2017 setelah pemeriksaan PET, dikatakan kanker telah menyebar ke paru-paru dan punggung bawah.
Dokter mendiagnosis umur Sargeant bertahan 2 hingga 3 tahun ke depan, namun hal itu tidak mematahkan semangat Sargeant.
Tidak peduli dia akan mengalami kebotakan, dirinya tetap berpikir positif dan menghabiskan waktunya untuk bepergian mengelilingi dunia.
Dia yakin apa yang dia alami terjadi karena suatu alasan yang baik.
Dan dari semua alasan itu, satu hal yang membuat dia percaya adalah cinta suaminya yang selalu setia menemaninya. (*)