"Ini sebagian besar dikarenakan ponsel menggunakan lebih banyak daya daripada yang disediakan oleh charger di mobil," tambahnya.
Baca Juga : Tanpa Aplikasi, Begini Cara Mudah Mengetahui Stalker yang Sering Melihat Instagram Milikmu
Nichols juga mengatakan bahwa ponsel dapat menerima terlalu banyak daya, terutama jika menggunakan port “Pemantik Rokok” untuk mengisi daya baterai.
Kebanyakan port "Pemantik Rokok" dapat memasok hingga 10 ampere, sementara sebagian besar pengisi daya menggunakan 1-3 amp.
Pengisi baterai yang tidak berfungsi baik atau rusak dapat memberikan daya yang tidak konsisten ke perangkat.
Akibatnya, dapat terjadi lonjakan secara tiba-tiba, atau ponsel menjadi panas, kerusakan komponen internal, atau pada kondisi yang langka, dapat menghancurkan perangkat tersebut.
Baca Juga : Intip Potret Istri dan Anak Ramzi yang Jarang Terekspos, Berprofesi sebagai Model dan Punya Paras Menawan!
Mengisi daya ponsel di mobil bisa menghabiskan baterai mobil juga lo, Moms.
Bila Moms membiarkan mobil berada di mode "aksesori", di mana mesin telah mati, tetapi masih menyalakan radio, ponsel akan mengambil daya dari baterai mobil untuk mengisi daya baterai ponsel.
"Ini biasanya bukan masalah besar bagi mereka yang memiliki mobil baru dengan baterai yang sehat", kata Nichols.
Tetapi jika Moms memiliki mobil model lama, Moms baiknya menghindari pengisian daya ponsel melalui port USB-nya.
Baca Juga : Usapkan Tomat Pada Wajah Selama 3 Detik Secara Rutin dan Rasakan Manfaat Tak Terduga ini!
Pada akhirnya, tetap pilih jalan yang aman, dan tunggu sampai tiba di rumah untuk mengisi daya baterai ponsel ya, Moms! (*)
Artikel ini pernah tayang di Nakita.grid.id dengan judul Stop Kebiasaan Charge Handphone di Mobil, Ini Dampaknya!