Laporan Wartawan Grid.ID, Seto Ajinugroho
Grid.ID - Menjadi dokter mempunyai tanggung jawab yang berat.
Dokter merupakan kepanjangan tangan dari Tuhan.
Karena selain izin Tuhan merekalah yang bisa mengobati pasien dengan cara medis.
Dilansir reporter Grid.ID dari Shanghaiist, Seorang dokter di Shanghai yang menderita depresi bunuh diri dengan loncat dari lantai delapan sebuah rumah sakit setempat.
( BACA JUGA: 3 Hal Ini Ternyata Bisa Pengaruhi Kesuburan, wah Pengaruh dengan Kehamilan dong? )
Dokter tersebut bernama Zhang Shilin.
Ia seorang ahli bedah Urologi di Universitas Shanghai.
Awalnya Zhang menemui seorang psikolog sebelum kejadian itu.
Teman-teman Zhang sesama dokter berspekulasi bahwa dia mengalami tekanan karena baru-baru ini berselisih dengan pasiennya.
( BACA JUGA: Bikin Panas Dingin, Gantungan Tas Milik Syahrini Harganya Nggak Main-main! )
"Mereka selalu diharapkan tampil sempurna," kata ahli bedah urologi Lin Hongwei dari Universitas Tsinghua Beijing.
Karena sebab itulah teman-teman Zhang menduga hal ini terjadi.
Di Tiongkok, kasus dokter disalahkan atas kematian pasien memang marak terjadi.
Padahal hidup dan mati berada di tangan Tuhan.
( BACA JUGA: Menyentuh dan Bikin Haru, Beginilah Uniknya Perayaan Hari Ibu di Berbagai Belahan Dunia )
"Tidak peduli seberapa baik perkembangan teknologi, orang masih mati karena penyakit."
"Masalahnya sekarang adalah pasien tidak mengerti bahwa beberapa penyakit mungkin tidak dapat disembuhkan."
"Mereka mengira rumah sakit harus menyembuhkan penyakit mereka karena mereka sudah membayar," ujar Shan Aijun, direktur rumah sakit ditempat Zhang bekerja. (*)