Berdasarkan beberapa anggota yang menemui MS secara langsung, siswa berusia 18 tahun tersebut mengaku dirinya melaporkan beberapa grup meme facebook raksasa karena dianggap mengandung postingan SARA.
Baca Juga: Facebook, WhatsApp, dan Instagram Down di Seluruh Dunia
Meski dengan alasan seperti itu, para netizen sepertinya masih marah dengan aksi MS.
Hal ini dikarenakan dampak yang terjadi bagi beberapa netizen Indonesia yang mulai dianggap sebagai warganet 'toxic'.
Sementara itu menanggapi hal ini, beberapa netizen justru membuktikkan kalau sistem yang dimiliki Facebook maupun sosial media lainnya masih belum layak dan terkesan sepihak.
Pasalnya, pelaporan sepihak tersebut tidak ditanggapi pihak Facebook secara menyeluruh.
Dikutip dari The Verge, kejadian ini sama seperti saat tragedi penembakan Christchurch.
Saat itu bahkan karya maupun postingan yang mengilustrasikan rasa duka juga dihapus oleh pihak Facebook secara sepihak.
Baca Juga: Usai Jual Aplikasinya, Pendiri WhatsApp Justru Ajak Pengguna Hapus Facebook
Baca Juga: Lihat Tampilan Modis Zaskia Sungkar dengan Hijab Harga Fantastis, Anggun dan Mewah Banget!
Itu sebabnya beberapa grup Facebook terkena imbas dari aksi MS dan berusaha untuk menutup grup secepat mungkin sebelum terkena dampak hapus paksa.
Hingga berita ini dibuat, masih banyak rumor atau kabar burung yang beredar dari beberapa oknum yang memanfaatkan kasus ini.
Meski beberapa grup sudah kembali, pihak TTBB berjanji tetap akan mengunggah video klarifikasi dari MS di halaman Facebooknya guna menyelesaikan dan menghentikan kegaduhan ini.
Baca Juga: Cinta Beda Generasi, Agensi So Ji Sub Akui Artisnya Berkencan dengan Wanita 17 Tahun Lebih Muda
Baca Juga: Lihat Tampilan Santai Syahrini dengan Legging Ketat yang Seksi Harga Jutaan Rupiah
Kini, kasus ini disebut para netizen seluruh dunia sebagai 'The Great Zuccening of 2019'.
(*)