Itu selang beberapa hari setelah video panasnya itu menyebar dan jadi perbincangan warga, termasuk tetangganya.
Untuk menangkap Yudi, petugas harus menemukan wajah si gadis, yang jadi pasangan pelaku pada adegan itu.
Sebab, wajah gadis itu terlihat jelas, sementara wajah Yudi tak kelihatan.
Itu karena ia yang merekam sendiri, saat terjadi adegan panas.
"Katanya, itu dilakukan di rumahnya, saat orang tuanya tak ada. Yakni, si korban dijemput ke rumahnya siang hari, kemudian diajak ke rumah Yudi (yang berjarak sekitar 4 km),"
"Di rumahnya itu, si korban dipaksa menuruti keingingannya. Dan, celakanya, itu direkam sendiri oleh pelaku, kemudian di-upload di FB-nya secara live," paparnya.
Namun, alasan Yudi, dirinya tega merekam adegan itu buat senjata dirinya sendiri.
Yakni, buat jaga-jaga jika sewaktu-waktu pacarnya itu sudah tak mau dengannya, ia akan mengancam dan menakut-nakuti dengan akan menyebarkan video pornonya tersebut.
Namun nyatanya, video tersebut malah menjadi senjata makan tuan.
Lantas, kapan ia kenal korban, menurut Anis, kenalnya belum lama.
Itu saat Yudi dan korban, sama-sama kerja di sebuah rumah makan di Kota Malang pada sekitar Januari lalu.
Karena sama-sama asal dari satu daerah, mereka dengan cepat akrab dan berlanjut ke pacaran.
Akhirnya, entah ada apa, sekitar April kemarin, keduanya keluar dari pekerjaannya itu, dan sepakat pulang ke rumahnya masing-masing.
Karena sering ketemu dan tak ada kesibukan, sehingga hubungannya kian intim.
Puncaknya, mereka beradegan tak senonoh seperti itu.
Yakni, Jelita dipaksa melakukan hubungan intim dengan cara oral seks terhadap Yudi dengan pose telanjang.
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul “Hubungan Intim Gadis ABG dan Pria Blitar Bocor saat Siaran Langsung di Facebook, Senjata Makan Tuan”