Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang
Grid.ID - Pangeran William baru-baru ini mengungkapkan perasaannya.
Dikutip Grid.ID, melalui BBC, Pangeran William akhirnya ungkapkan rasa sedihnya selama ini ditinggal sang Ibunda, Putri Diana.
Bahkan kesedihan tersebut masih membekas di hati Pangeran William sampai mempengaruhi pekerjaanya dan membuatnya depresi.
Hal ini bisa dibilang kesempatan langka karena Pangeran William sangat jarang sekali menceritakan tentang rasa dukanya ditinggal sang ibu.
Biasanya yang paling sering bercerita dan sedikit terbuka adalah Pangeran Harry.
Dikutip dari Daily Mail, Pangeran William saat itu sedang bersama para atlit membicarakan tentang kesehatan mental.
Baca Juga: Resmi Jadi Ayah, Pangeran Harry Merasa Ada Kehampaan, Kok Gitu?
William mengatakan kalau rasa sedihnya ketika ditinggal sang ibunda pada usia 15 tahun tak bisa dibandingkan dengan apapun.
"Saya pikir ketika kita berduka pada usia yang masih sangat muda. Kita akan merasakan sakit yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun," kata Pangeran William.
"Dan kamu tahu dalam hidup, kita akan sulit menemukan sesuatu yang lebih menyakitkan daripada hal itu," tambahnya.
Kemudian dirinya menambahkan kalau rasa duka itu juga mendekatkan dirinya dengan mereka yang bernasib sama.
Pangeran William sendiri bekerja sebagai pilot helikopter ambulan yang sehari-harinya mengantarkan orang sakit maupun meninggal.
Dirinya merasa momen disaat William harus kehilangan ibunya membawanya ke pekerjaan tersebut.
Tak hanya itu, Pangeran William juga mampu merasakan rasa sedih dan duka dari tiap 'pasien' yang diantarkannya.
Hal tersebut membuatnya mampu memahami dan bertahan di pekerjaan tersebut.
Pangeran William kemudian bercerita kalau dia pernah mengantarkan jasad seorang anak yang meninggal akibat bunuh diri.
Baca Juga: Pangeran Harry dan Meghan Markle Beri Penghormatan Untuk Mendiang Putri Diana di Dalam Nama Anaknya
Dirinya merasakan bagaimana hancurnya orang tua anak tersebut ketika mengetahui anggota yang dicintainya telah tiada.
Pangeran William merasa dirinya tak mungkin mampu mengatasi berbagai kesedihan dan kedukaan yang dia temui tiap hari.
Membicarakan tentang pekerjaannya sebagai pilot ambulan, William juga mengungkapkan hal terburuk yang terjadi.
"Kamu berhadapan dengan keluarga yang akan menghadapi berita terburuk yang akan mereka dapatkan hari itu," ungkapnya.
"Dan itu membuatmu sangat depresi dan ada rasa tidak enak yang luar biasa mengganjal. Kita jadi berfikir tentang kematian yang bisa datang kapanpun juga," tambah sang pangeran.
Pangeran William bahkan sampai tak bisa mendeskripsikan detik-detik tiap kali dirinya harus memberikan kabar duka.
Baca Juga: Mertua Pangeran Harry Dilarang Keras Tengok Sang Cucu, Masa Lalu Ayah Meghan Markle Jadi Penyebabnya
"Meski kamu tidak mengenal siapa 'pasien'mu itu, tapi kamu bisa merasakan rasa sakit dan sedihnya," kata William.
Gara-gara pekerjaannya, Pangeran William menyadari kalau berbicara dengan orang terdekat adalah cara terbaik mengatasi depresi.
"Ya memang seperti itu kesehatan mental, kita bisa mengerti satu sama lain. Membicaraknnya bisa membawa perubahan yang berarti," kata William.
Baca Juga: Nama Putra Pangeran Harry dan Meghan Markle Punya Makna Mendalam, Terungkap Sumber Inspirasinya
Pangeran William sendiri harus rela kehilangan ibunya dengan tragis saat usianya 15 tahun pada 1997.
Semenjak saat itu, calon raja ini sangat jarang sekali membicarakan tentang kesedihan ditinggal sang ibunda.
(*)