Find Us On Social Media :

Kesal Ditanya Kapan Anaknya Nikah, Seorang Pria di Minahasa Tega Tebas Tetangganya Sendiri Hingga Tewas

By Angriawan Cahyo Pawenang, Minggu, 19 Mei 2019 | 19:33 WIB

ilustrasi pembunuhan

Laporan Wartawan Grid.ID, Angriawan Cahyo Pawenang

Grid.ID - Seorang pria tega menebas tetangganya sendirinya hanya karena sebuah pertanyaan.

Pertanyaannya-pun juga bukan menanyakan tentang dirinya, namun ke anaknya.

Dikutip dari Tribun Manado, kejadian ini terjadi di Kelurahan Wawali, Kabupaten Minahasa Tenggara.

Baca Juga: Jessica Iskandar Mengaku Bingung oleh Kasus Penganiayaan Siswi SMP oleh 12 Siswi SMA di Pontianak yang Sedang Viral

Sang pelaku menebas temannya yang merupakan tetangganya sendiri dengan sebilah parang pada Sabtu (18/5/2019).

Pria berinisial AM (52) tega menebas temannya sendiri diduga tersinggung karena ditanya kapan anaknya menikah.

AM dan korbannya, Ari merupakan teman sekampung dan berprofesi sama yaitu petani.

Baca Juga: Kontroversi di Balik Kasus Penganiayaan Audrey Berdasarkan Pengakuan Pelaku

Kejadian ini bermula ketika AM sedang menghampiri Ari untuk membeli minuman keras jenis cap tikus.

Keduanya awalnya berbincang sangat akrab.

Namun, tiba-tiba korban menanyakan perihal pernikahan anak tersangka.

Baca Juga: Kunjungi Siswi Korban Penganiayaan, Atta Halilintar Beri Segepok Uang

Pertanyaan tersebut dikeluarkan karena anak AM diketahui sudah hamil.

AM yang kemudian tersinggung awalnya sempat menggertak agar korban tidak mencampuri urusan keluarganya.

"Jangan ikut campur, itu urusan keluarga saya," ungkap AM.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Misterius di Arab Saudi, Dimana Mayat-Mayat Ditemukan Membentang di Tengah Jalan

Gara-gara obrolan tersebut, AM sebenarnya langsung pulang ke rumah.

Karena korban sakit hati, akhirnya pria tersebut mengikuti AM ke rumahnya untuk membicarakan hal tersebut.

Di rumah AM, pertengkaran justru semakin menjadi, tersangka yang kesal akhirnya mengambil parang dan menebaskannya ke korban.

Baca Juga: Terungkap Motif Terduga Pelaku Pembunuhan Vera Oktaria hingga Tega Mutilasi sang Pacar

Tebasan AM mengenai kepala korban bagian kiri.

Sebelumnya saat terjadi adu mulut, kepala desa setempat sebenarnya sudah berusaha melerai keduanya.

Namun saat tersangka mengayunkan parangnya, samng kepala desa tak mampu menahannya.

Baca Juga: Update Kasus Pembunuhan Kasir Indomaret yang Dimutilasi, Saksi Sebut 2 Lelaki Masuk Bawa Koper hingga Dugaan Korban Hendak Dibakar

Sehingga peristiwa tragis tersebut tak dapat dihindarkan.

Pelaku kemudian langsung diamankan oleh pihak kepolisian setempat.

"Tersangkanya AM alias Aswin (52), melakukan penganiayaan kepada korban dengan sebilah parang dengan cara sekali menebas korban kena bagian kepala sebelah kiri," kata Kapolsek Ronny.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Kasir Indomaret yang Tewas Termutilasi, Para Rekan Ungkap Pesan Terakhir Korban

Menurut keterangan kepolisian, AM sebelumnya sempat melarikan diri setelah aksinya menebas kepala korban namun tetap dapat tertangkap.

Korban yang saat itu sedang dalam kondisi kritis langsung dibawa ke Puskesmas Ratahan.

Namun, karena luka yang parah membuat korban menghembuskan nafas terkahirnya hingga harus dirujuk ke RSUD Noongan Langoan.

Baca Juga: Miris! Seorang Ayah Divonis Hukuman Mati Atas Tuduhan Pembunuhan Ketiga Anaknya

Korban diketahui meninggal dunia pada Minggu (19/5/2019) pada pukul 01.30 ITA di Rumah Sakit.

Tersangka AM kini telah diamankan dan diancam dengan pasal 328 KUHP tentang pembunuhan dan pasal 351 ayat 3 KUHP tentang penganiayaan berat.

Pertanyaan kapan nikah memang menjadi inti permasalahan kasus ini meski yang dituju bukan tersangkanya langsung.

Baca Juga: 4 Karier Selebriti Ini Hancur di Usia Muda Akibat Kasus Asusila Hingga Pembunuhan

Pertanyaan tersebut memang sering membuat kesal karena mudah sekali menyinggung.

Dikutip dari Kompas.com, psikolog menyebut pertanyaan itu keluar karena si penanya ingin merasa nasib mereka lebih baik.

"Orang-orang yang suka menjelekkan orang lain dengan nanya rese atau kepo, sebenarnya melakukannya agar merasa nasib mereka lebih baik," kata Amel, asisten dosen Social and Personality Psychology dari Universitas Airlangga.

Baca Juga: 4 Artis Indonesia yang Karirnya Hancur di Usia Muda karena Skandal, Ada yang Dipenjara atas Kasus Pembunuhan!

Mereka yang sedang depresi bisa saja sangat mudah terpengaruh mentalnya dengan pertanyaan sejenis 'kapan nikah' tersebut.

Menurut Amel, pertanyaan kapan nikah seharusnya bisa disampaikan dengan konteks yang lebih baik.

Seandainya pertanyaan “kapan nikah?” diutarakan karena rasa empati dan bukan cuma rasa penasaran atau iseng, Amel meyakini sang penanya juga akan menawarkan bantuan setelah bertanya.

Baca Juga: Hamil 4 Bulan, Kartika Putri Jadi Makin Jahil dan Dapat Omelan dari Sang Suami, Kenapa?

(*)