Oleh Coca Cola, Sundblom diperintahkan untuk membuat iklan Natal yang menggambarkan Sinterklas memegang botol minuman bersoda tersebut.
Sundblom kemudian menggambarkan Sinterklas sebagai figur yang gemuk, penuh keceriaan, pipi yang merona, dan tentu saja lengkap dengan mantel berbulu berwarna merah.
Coca Cola mendistribusikan iklan ini ke seluruh bagian Amerika Serikat dan seketika iklan tersebut menjadi viral.
Masyarakat Amerika Serikat kemudian mengasosiasikan Sinterklas sesuai dengan gambaran yang dibuat oleh Sundblom.
Nggak cuma berhenti di situ, karena banyak produk dari Amerika Serikat yang mengekspansi pasaran dunia, masyarakat dunia pun akhirnya ikut mengadopsi figur Sinterklas milik
Sundblom ini. (*)