Laporan Wartawan Grid.ID, Ismayuni Kusumawardani
Grid.ID - Jumlah umat Kristen di Jepang terdiri kurang dari satu persen populasi orang Jepang.
Hari raya Natal bukanlah hari libur nasional di sana.
Namun, festival ini telah menjadi salah satu dari banyak budaya Barat yang diimpor.
Budaya ini pun berkembang menjadi urusan sekuler.
( BACA JUGA: Intip yuk 4 Koleksi Anting Prilly Latuconsina yang Bikin Penampilannya Jadi Semakin Manis dan Cantik )
Sebagian besar menjadi bentuk komersial dengan keistimewaannya sendiri.
Dikutip wartawan Grid.ID dari laman National Geography Australia, negeri matahari terbit ini punya kebiasaan unik.
Di Jepang saat malam Natal lebih mirip dengan Hari Valentine.
Pada malam Natal, di sana banyak pasangan menghabiskan malam bersama dengan kencan romantis.
( BACA JUGA: Meriah dan Berwarna, Pohon Natal Ini Dibuat Cuma Pake Selotip, Dijamin Murah Nggak Pakai Ribet dah! )
Atau jika mereka tidak berkencan, pasti melewatkan malam itu untuk mengantri bintang pesta Natal, yaitu seember ayam KFC.
Tradisi yang aneh ini merupakan akibat langsung dari kampanye pemasaran "Kentucky for Christmas."
Kampanye (Kurisumasu ni wa kentakkii!) ini sangat sukses dan dimulai pada bulan Desember 1974 oleh KFC Jepang.
Perusahaan baru memasuki pasar Jepang empat tahun sebelumnya.
( BACA JUGA: Jadi Adik Perempuan Dilan, Imutnya Paras Adhisty Zara Anggota JKT48, Bikin Gemes! )
Gerai pertama dibuka di Nagoya pada tanggal 21 November 1970.
Menurut beberapa catatan, KFC mendapat ide untuk melihat orang asing memilih ayam goreng mereka setelah gagal mencoba mendapatkan kalkun yang lebih tradisional.
Pada hari-hari biasa di Jepang sangat tidak biasa memesan ayam goreng.
Sebaiknya jika berada di Jepang pada perayaaan Natal, pesan ayam di bulan sebelumnya untuk menghindari antrian panjang, ya. (*)