Grid.ID – Pagpag adalah olahan daging yang dipungut dari tempat sampah dan jadi santapan warga miskin di Filipina.
Olahan daging yang dipungut dari tempat sampah bernama pagpag ini sangat populer di Filipina dan banyak dijual.
Pagpag atau olahan daging yang dipungut dari tempat sampah dan populer di Filipina ini sebetulnya tidak sehat untuk dikonsumsi.
Baca Juga: Baru Dibuka, Warung Ayam Raffi Ahmad Dihujani Kritikan Pembeli
Bagaimana tidak?
Daging yang menjadi bahan olahan untuk pagpag diambil dari tempat sampah atau lebih tepatnya berupa makanan sisa.
Pagpag dibuat dari daging yang sudah dibuang atau daging sisa.
Baca Juga: 12 Tahun Tinggal di Tempat Tak Layak Huni, Keluarga Ini Bercita-cita Makan Ayam Goreng Saat Ramadan
Bahkan pagpag menjadi bisnis yang sangat menguntungkan.
Banyak pengepul daging pagpag yang mencari daging buangan dan menjualnya.
Bahkan banyak pula restoran yang membeli daging untuk sajian dari pengepul pagpag karena mendapat harga yang lebih murah.
Baca Juga: Hindari Membeli Daging Ayam Mentah dengan Garis Putih, Ini Alasannya
Pagpag atau ayam pagpag laris manis dijual di Filipina.
Pasalnya olahan makanan ini dijual dengan harga yang sangat murah.
Sekantong pagpag dijual dengan harga 20 peso atau sekitar Rp 7 ribu saja.
Untuk proses pembuatannya, setelah daging ayam dipungut dari pembuangan, dibersihkan dan dihilangkan tulangnya.
Lalu daging ayang dimasak dengan saus, rempah-rempah dan disajikan.
Banyak yang mengjhawatirkan kesehatan dari makanan ini, karena umumnya makanan yang sudah dibuang atau makanan sisa penuh dengan bakteri, virus juga pathogen atau salmonella.
Baca Juga: Saingi Gerai Ayam Internasional, Ruben Onsu Ingin Buka Bisnis Ayam Gepreknya di Eropa
Makanan sisa juga kerap disemprot dengan desinfektan untuk menghalau pertumbuhan mikroba.
Akan tetapi makanan ini masih saja dijual dan dikonsumsi karena alasan ekonomi.
Pagpag juga makin populer ketika harga bahan makanan sedang tinggi.
Berminat mencoba pagpag?
(*)